Mohon tunggu...
Diella Dachlan
Diella Dachlan Mohon Tunggu... Konsultan - Karyawan

When the message gets across, it can change the world

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wisata Arkeologi Punden Lebak Cibedug

29 Mei 2024   15:47 Diperbarui: 31 Mei 2024   16:44 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentukan batu di Situs Lebak Cibedug/dokpri


masih perlu penelitian lanjutan/dokpri
masih perlu penelitian lanjutan/dokpri

Lalu ada batu gores, dengan bentuk goresan yang masih belum terpecahkan maknanya. Selain itu terdapat batu tumpeng, batu dakon dan susunan batu seperti kursi, termasuk  di daerah sumur yang dipercaya sebagai tempat bertapa.

Lubang sumur di area bawah situs ini termasuk dangkal. Diameternya sekitar 50 cm dan kedalaman kurang dari 1 meter. Terdapat serakan lempengan batu di daerah ini..

Mengutip "Bangunan Suci Sunda Kuna" oleh Agus Aris Munandar, dkk, di beberapa situs yang dianggap sakral, biasanya terdapat kolam atau sumur yang airnya digunakan untuk keperluan penyucian diri dan upacara menyeru kepada para hyang.

Yang menarik adalah bentukan batu ini dilengkapi dengan keterangan berupa QR code. Karena tidak ada sinyal, hp saya tidak bisa memindai kode tersebut.

Yang selalu menjadi pertanyaan adalah cara dan makna leluhur kita menyusun batu tersebut. Misalnya, di puncak tertinggi teras punden. Kita akan menemukan tiga buah batu pipih yang peletakannya akan mengingatkan kita akan jarum kompas. Demikian pula dengan susunan batu dan peletakan menhir di beberapa lokasi di situs ini. Kami masih belum menemukan informasi untuk menjawabnya.

Gambaran jalan ke Situs Lebak Cibedug. Diella Dachlan/dokpri
Gambaran jalan ke Situs Lebak Cibedug. Diella Dachlan/dokpri

Tips Perjalanan

Citorek sempat viral karena ada spot di atas awan. Tapi lokasinya berbeda arah dengan ke situs Lebak Cibedug. Dari Stasiun Tenjo, kami memutuskan mengambil Grab mobil (sekitar 50 ribuan) hingga di pertigaan Jasinga.

Lalu kami menggunakan angkot sampai ke Pasar Gajrug, Jasinga. Di sana terdapat mobil carry yang membawa penumpang. Tapi rutenya hanya sampai ke Citorek luar via Cipanas. Jadi pilihannya sewa (lumayan mahal, supir minta 250 ribu untuk sekali jalan, mungkin karena Lebaran). Menurutnya, setelah jam 12 siang, sudah tidak ada mobil yang ma uke arah Citorek, apalagi ke situs. Naik ojek motor juga bisa, tapi kalau berdua, jatuhnya lebih mahal dan ada resiko kehujanan.

Dari Rangkasbitung juga ada elf ke Citorek. Tapi hanya sampai luar dan sangat terbatas unitnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun