Mohon tunggu...
Diella Dachlan
Diella Dachlan Mohon Tunggu... Konsultan - Karyawan

When the message gets across, it can change the world

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Arca Domas dan Kompleks Situs Cibalay Gunung Salak

8 Maret 2017   19:59 Diperbarui: 9 Maret 2017   22:01 15967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu situs abal-abal yang dibuat manusia modern, dekat situs Jamipaciing. Foto: Diella Dachlan

Teka-teki “Arca Domas”-lah yang mendorong kami untuk datang ke kompleks Situs Cibalay di kaki Gunung Salak, Bogor. Di tulisan sebelumnya (Lihat tulisan: Teka-Teki Makam Jerman), disebutkan ada tiga kawasan bernama Arca Domas. Selain ada di kawasan Situs Makam Jerman diDesa Sukaresmi, Bogor, Baduy Dalam, Banten dan di Situs Cibalay, Bogor. 

Situs Cibalay sendiri adalah sebuah kompleks situs yang  berada di Desa Tapos 1, Kec.Tenjolaya, Kabupaten Bogor, atau sekitar 40 menit hingga 1 jam berkendara dari Bogor Trade Mall.

Situs Arca Domas di Kompleks Cibalay. Foto: Diella Dachlan
Situs Arca Domas di Kompleks Cibalay. Foto: Diella Dachlan
Mengapa ada dua kawasan bernama Arca Domas di Kabupaten Bogor? Apakah dua tempat ini ditemukan arca?. Menurut literatur, di Makam Jerman di Desa Sukaresmi, Kecamatan Megamendung, pernah ditemukan arca di kawasan ini, meskipun kini arca-nya entah kemana. Bagaimana dengan Arca Domas di Situs Cibalay?.

Akhir pekan di awal Maret 2017, kami memutuskan untuk mengunjunginya. Kami menggunakan kereta, dari stasiun Bogor kami mengambil angkot no 05 jurusan Ciomas dan di pertigaan turun untuk menyambung angkot no 14 dan turun di Pancasan. Dari Pancasan, kami berganti angkot no 03 jurusan Ciapus. Karena angkot tersebut tidak berhenti di terminal Faten dan hanya sampai Pertigaan Ciapus, maka kami memutuskan untuk mencarternya hingga ke Cibalay.

Jika Anda naik kendaraan umum, dua rute yang bisa ditempuh adalah naik 03 jurusan Ciapus-Terminal Faten dari Bogor Trademall. Atau naik 02 dan 03 dari Jembatan Merah ke Terminal Bubulak Dermaga, lalu berganti angkot yang menuju ke Terminal Faten. Tapi rute ini agak jarang angkot dan kalau Anda mengambil rute ini, angkot kembali dari Terminal Faten ke Bubulak hanya sampai jam 2 siang.  Dari terminal Faten, bisa sambung dengan naik ojek untuk mencapai kawasan. Patokannya adalah 1 kilometer sebelum (dari Tenjolaya) /sesudah (dari Bogor) Curug Luhur.

Plang situs, 1 kilometer dari Curug Luhur. Foto: Diella Dachlan
Plang situs, 1 kilometer dari Curug Luhur. Foto: Diella Dachlan
Tempat parkir yang disediakan di halaman rumah warga. Foto: Diella Dachlan
Tempat parkir yang disediakan di halaman rumah warga. Foto: Diella Dachlan
Plang situs Cibalay terletak sekitar 1 kilometer setelah Curug Luhur sebelah kiri, dari arah Bogor. Kendaraan roda empat hanya sampai tempat parkir, yang disediakan di sebuah halaman rumah. Dari titik itu kita bisa meneruskan berjalan kaki. Jalan batu berubah menjadi jalan setapak. Ada bagian yang tersalut paving block dan sisanya batu atau tanah. 

Motor bisa lewat, tetapi jalurnya terlihat licin kalau habis hujan. Pemandangannya cantik sekali, kalau Gunung Salak yang menjulang menjadi latar belakang jalur ini terlihat jelas.

Sisa-sisa megalitikum situs Balekambang. Foto: Diella Dachlan
Sisa-sisa megalitikum situs Balekambang. Foto: Diella Dachlan
Batu besar dan pipih di situs Balekambang. Foto: Diella Dachlan
Batu besar dan pipih di situs Balekambang. Foto: Diella Dachlan
Tujuh Situs Megalitikum di Cibalay

Di kompleks Situs CIbalay ini, setidaknya ada sekitar 7 situs yang kami temui. Kecuali Situs Endong Kasang dan Pasir Manggis, karena hari keburu hujan. Ke-tujuh situs tersebut adalah situs Endong Kasang (paling dekat permukiman), situs Balekambang (sebelum gapura), situs Arca Domas (ini yang paling besar), situs Jamipaciing (nama orang), situs Batu Gores, situs Pasir Manggis (paling jauh) dan situs Cipangantehan (700m dari saung arca Domas).

Situs Balekambang adalah situs pertama yang kami datangi setelah berjalan sekitar 1 kilometer dari titik parkir kendaraan.Situs ini menempati area terbuka sebelum gapura masuk yang bertuliskan Situ Cibalay yang menuju anak tangga. Batuan di sini besar dan pipih. Setidaknya ada tiga batu pipih besar yang diletakkan dalam posisi berdiri.  Agak sulit menemukan referensi tentang Situs Balekambang ini. Apakah batuan ini sisa reruntuhan dari punden berundak? Di internet, literaturnya tidak banyak yang memberikan pencerahan.

Gapura masuk Situs Cibalay. Foto: Diella Dachlan
Gapura masuk Situs Cibalay. Foto: Diella Dachlan
Sebelum memulai penjelajahan, kami mencoba membekali diri dengan informasi literatur tentang situs megalitikum, termasuk punden berundak.  Dari literatur yang ditemukan sebagian besar di internet, kawasan Situs Cibalay ini termasuk situs megalitikum, atau batu besar. Kata megalitikum sendiri berasal dari “mega” besar dan “lithos”artinya batu (Soejono 1993;205).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun