Joni yang tadi berdiri pun duduk dengan wajah berbeda. "Apa maksudmu? Kamu menuduh aku ngambil duitnya? Kan jelas kubagi di depan kalian semua uang tunai dan hasil penjualan barang. Kamu jangan macam-macam. Beruntung kamu kuajak kerja. Dendammu juga terlampiaskan. Prinsipku kita kerja bersama, dibagi bersama, paham!" jawab Joni teriak.
Santoso pun mengeluarkan dua koran dan membantingnya di meja. "Coba semuanya, baca koran-koran ini. Berapa nilai yang kita ambil kemarin dan berapa yang dibagi Joni?" ujar Santoso menunjuk judul berita di dua koran yang dibawanya. Judul beirta itu di antaranya; 'Perampok Bacok Satpam Gondol Uang Setengah Miliar' dan 'Satpam Tewas Dibacok Rampok, Kerugian 500 Juta'.
Suasana makin panas. Arif, Karnan dan Mul yang dari tadi diam pun ikut memperhatikan dua koran itu. "Tapi aku juga ikut menjualkan barang, memang uangnya terkumpul segitu, 250 juta yang kita bagi itu," kata Arif.
"Jangan-jangan memang kalian sekongkol dan membagi sisanya berdua. Ndak bener ini," Mul ikut teriak.
Joni kembali berdiri dan nampak makin emosi. "Hai bangsat, aku memang perampok, maling tapi tidak mencuri dari teman sendiri, paham! Jangan cari gara-gara sama aku. Anjing kalian berdua," Joni meledak emosinya kemudian mengambil botol bir dan melempar ke kepala Santoso.
Para wanita berteriak lari. Kelima pria yang sudah terpengaruh alkohol itu pun berkelahi. Meja dan kursi berjatuhan, botol banyak yang pecah. Bahkan, Santoso mengeluarkan celurit dan menebas Joni. Namun, tebasan itu bisa dihindari oleh Joni yang kemudian mengeluarkan parang. Arif dan Karnan di pihak Joni juga mengeluarkan senjata tajam yang dibawa masing-masing. Santoso hanya dibantu Mul, yang juga membawa senjata tajam.
Jumlah yang tak seimbang membuat Santoso dan Mul terdesak. Tebasan parang Joni mengenai pelipis Santoso hingga terjatuh. Sementara Joni terkena tusukan pisau Mul. Hal sama juga dialami Mul, lenganya ditebas parang oleh Karnan.
Susana makin kacau, semua wanita dan pemilik wisma berhamburan hingga datang petugas keamanan lokalisasi. Namun karena melihat lima pria mabuk saling bertimpasan, mereka melapor ke polisi.
Saat polisi datang bersenjata, Santoso sudah tak berdaya dengan luka bacok yang banyak di tubuhnya, begitu juga Mul. Sementara Joni yang masih berdiri pun tak sanggup kabur saat ditangkap polisi. Karnan dan Arif yang hanya menderita luka ringan berhasil kabur. Malam itu lokalisasi menjadi gempar.
Santoso, Mul dan Joni pun dilarikan ke rumah sakit dengan penjagaan polisi. Sementara Arif dan Karnan berhasil ditangkap malam itu juga. Keduanya diamankan di Polres Metro Utara dan menjalani pemeriksaan. Barang bukti senjata tajam serta koran turut diamankan.
Selain mereka, lima wanita dari wisma serta pemilik wisma dan petugas keamanan di lokalisasi turut dibawa untuk dimintai keterangan. Malam itu, setelah semuanya dibawa ke Polres, suasana lokalisasi sepi. Musik yang diputar keras pun dimatikan, meskipun masih ada di beberapa wisma yang menerima tamu.