Mohon tunggu...
Diekdock
Diekdock Mohon Tunggu... -

Karyawan swasta pemilik blog ruangkita.co

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gempa di Kaltara, Rencana PLTN di Berau Masih Lanjut?

22 Desember 2015   18:04 Diperbarui: 22 Desember 2015   18:50 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin selama ini asumsi wilayah Kalimantan aman dari gempa, hanya didasarkan pada pengalaman sebelumnya, yakni Kalimantan belum pernah dilanda gempa. Seharusnya asumsi itu didasarkan pada studi empirik geologi yang melibatkan semua pihak. Melalui studi akan diketahui potensi-potensi gempa dikaji dari patahan, lempengan dan sejenisnya.

Namanya wilayah berbentuk kepulauan, kita tidak tahu seperti apa bentuk struktur tanah yang ada di dasar laut. Patahan atau lempengan atau sesar dan lain sebagainya, itu hanya ahli geologi yang bisa menjelaskan.

Pengalaman PLTN di Jepang akibat Gempa

Jepang adalah salah satu negara yang mengembangkan tenaga nuklir sebagai sumber energinya. Namun, lantaran bahaya gempa, negara matahari terbit itu pun berpikir ulang. Sebagaimana yang ditulis di laman Wikipedia, energi nuklir merupakan prioritas nasional di Jepang, tapi belakangan ini sudah muncul kecemasan terhadap kemampuan pembangkit-pembangkit nuklir di Jepang dalam menghadapi aktivitas seismik. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa ditutup sepenuhnya selama 21 bulan karena adanya gempa bumi pada tahun 2007.

Pada tahun 2011, karena adanya tsunami dan gempa bumi, serta kegagalan sistem pendingin di PLTN Fukushima I pada bulan Maret 2011, maka pemerintah Jepang mengumumkan keadaan bahaya nuklir. Pernyataan bahaya nuklir ini merupakan pernyataan bahaya nuklir pertama kalinya di Jepang.

Ada 140.000 orang penduduk yang tinggal di sekitar 20 kilometer dari pembangkit listrik terpaksa mengungsi. Jumlah material radioaktif yang terlepas sampai saat ini belum diketahui, karena krisisnya masih berlangsung sampai sekarang.

Pada tanggal 6 Mei 2011, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan memerintahkan agar Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Hamaoka segera ditutup karena diperkirakan akan ada gempa bumi berkekuatan 8.0 skala richter atau lebih di kawasan itu dalam waktu 30 tahun ke depan. Kan berkeinginan agar bencana nuklir Fukushima 2011 tidak terulang lagi satu hari nanti.

Jelas bahwa dampak negatif energi nuklir lebih besar dibandingkan sumber energi lainnya. Bukan hanya berdampak pada lingkungan, namun juga berdampak panjang pada keberlangsungan kehidupan manusia. Energi nuklir akan sangat bermanfaat untuk pembangkit listrik, tapi jika pembangkit itu aman dari segala bentuk kerusakan yang ditimbulkannya.

Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan

Saya tahu niat baik pemerintah membangun PLTN adalah untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. Namun kenapa tidak mencoba mengkaji yang potensi sumber energi lainnya yang lebih ramah lingkungan dan minim resiko merugikan. Banyak sekali potensi energi yang bisa dikembangkan di Kalimantan Timur. Salah satunya adalah energi tenaga matahari.

Seperti diketahui, wilayah Kalimantan adalah wilayah yang terletak dekat dengan garis khatulistiwa sehingga musim pun tidak mengenal seperti di Jawa. Jika di Jawa ada musim kemarau dan hujan, maka di Kalimantan Timur tidak ada. Hujan dan panas tidak mengikuti musim. Kapan saja bisa turun hujan dan setiap hari panas sinar matahari juga ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun