Mohon tunggu...
Sandiego Himawan
Sandiego Himawan Mohon Tunggu... -

ein Student in Medizintechnik und biomedizinischer Wissentschaftler

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita Bergaun Merah

6 Maret 2016   00:49 Diperbarui: 6 Maret 2016   01:17 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


“Hey, kalian tutup jam berapa?”, pinta lelaki paruh baya itu kepada penjaga kafe yang sedang menyuguhkan secangkir kopi panas kepadanya.


“Tidak lama lagi kami akan tutup, sudah mau tengah malam.”


“Hmm, baiklah. Setelah saya selesai menikmati kopi panas ini, saya minta bill-nya. Kau suka berbincang dengan pelangganmu?”


“Jika itu membuat pelanggan kami senang, ya, saya dengan senang hati akan berbincang pada mereka.”


“Kau sudah berapa lama bekerja disini?”


“Saya sudah bekerja disini sejak lima tahun yang lalu.”


“Lima tahun? Wah, sudah lama juga ya ternyata. Ada pengalaman yang bisa kau ceritakan selama kau bekerja di daerah ini?”


“Tidak banyak yang bisa saya ceritakan, karena saya hanyalah seorang penjaga kafe.”


“Ayolah, pasti ada pengalaman yang tak terlupakan selama kau bekerja di daerah ini. Saya memang senang berbincang-bincang dengan seseorang. Lagipula sebentar lagi kalian akan tutup, istirahatlah sejenak dengan berbincang sebentar.”


“Hmm, baiklah kalau begitu. Sebenarnya ada satu pengalaman yang tak terlupakan bagi saya selama saya bekerja di daerah ini. Kejadian itu terjadi dua tahun yang lalu, ketika ada sebuah peristiwa pembunuhan seorang wanita yang sedang hamil. Ia dibunuh oleh seorang lelaki yang mengalami gangguan jiwa. Berdasarkan keterangan dari polisi setempat, ia menjadi seperti itu akibat depresi berat karena istrinya tidak dapat memberikan seorang anak kepadanya. Istrinya telah mengalami keguguran berkali-kali. Sedangkan ia ingin sekali mempunyai seorang anak.”


“Ya Tuhan. Bagaimana dengan suami dari wanita yang dibunuhnya?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun