Mohon tunggu...
Sandiego Himawan
Sandiego Himawan Mohon Tunggu... -

ein Student in Medizintechnik und biomedizinischer Wissentschaftler

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

300 Halaman/Detik

5 April 2014   12:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:03 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“...”

“...”

Halaman 3

Beberapa jam kemudian setelah peristiwa itu, jasad Rheza ditemukan di balik reruntuhan bangunan. Jasadnya dibawa pulang ke tanah air dan dimakamkan di samping makam ayah dan ibunya. Silvy, tunangan Rheza yang datang ke pemakaman calon suaminya itu tak kuasa menahan air matanya.

Ben duduk termenung di belakang kerumunan orang yang datang pada pemakaman sahabatnya dan pergi meninggalkan tempat itu tak lama kemudian.

Ben memeriksa tas kerja Rheza yang dibawanya saat keluar dari reruntuhan tersebut. Ia mendapati sebuah buku tak berjudul hanya bersampulkan merah marun dan terlihat masih baru. Buku itu masih kosong, belum pernah diisi dengan tulisan. Ben menemukan sebuah amplop kecil di dalam buku itu. Ia membuka amplopnya dan menemukan kartu ucapan selamat ulang tahun dari Rheza untuknya. Malam dimana peristiwa itu terjadi ternyata bertepatan dengan hari ulang tahun Ben. Dalam kartu tersebut, Rheza mengatakan bahwa buku tersebut adalah hadiah ulang tahun darinya. Ben menatap baik-baik buku itu dan menggenggamnya dengan erat. Selain buku tersebut, ia menemukan beberapa carik kertas berisikan teori-teori Rheza terhadap penelitian mereka. Ia membacanya secara teliti dan mengecek balik dengan teori yang ia susun. Ternyata hasilnya berbeda. Namun setelah Ben mengujinya di laboratorium Fisika ITB, ia menemukan sesuatu yang ganjil pada teorinya sedangkan teori yang disusun Rheza lebih menjawab persoalan pada penelitian mereka.

Dua minggu kemudian, ia pergi ke LHC untuk menguji kembali teori Rheza. Walaupun lelah dan masih merasa sedih atas kematian sahabatnya namun ia tetap berusaha mengedepankan logika berpikirnya. Tiga hari sudah berlalu, kini ia ingin mengujinya secara langsung di laboratorium Fisika LHC. Dengan menghamburkan beberapa partikel proton dan membiarkannya bertabrakan pada suatu alat pemercepat partikel tersebut. Jika penelitian mereka berhasil maka mereka telah menemukan pemahaman baru dalam dunia fisika partikel. Ben menyalakan mesin tersebut dengan energi awal dalam sistem sebesar 10 Teraelektronvolt, sistem terlihat stabil pada lingkungan. Ia kemudian menaikkan energinya hingga ketingkatan 14 Teraelektronvolt. Namun setelah ia mengubah tingkatan energinya, ia menyadari ada kesalahan dalam penghitungan energi yang dibutuhkan dalam pengujian tersebut. Loncatan elektron terjadi seketika di ruangan Ben berada. Walaupun berusaha mengendalikan situasinya, Ben tidak dapat mematikan mesin tersebut karena energi yang dikeluarkan mengalami eskalasi secara tiba-tiba dan melindungi sistem untuk dimatikan. Dia mengambil buku peninggalan Rheza yang ia taruh di meja kerjanya dan meninggalkan tempat itu. Loncatan elektron yang tak menentu mengenai buku tersebut sebelum berhasil di ambil oleh Ben. Ia pun terkapar karena terkena paparan elektron sewaktu memegang buku tersebut. Sebelum ia pingsan, ia melihat seberkas cahaya.

Cahaya yang memaksanya mengingat pada peristiwa kematian sahabatnya itu.

“Ben.. Ben.. Mas Bro, bangun … udah jam 23:00 nih, 1 jam lagi lab mau tutup.”, terdengar suara pria samar-samar membangunkan Ben.

“Hhh.. Zhaa.. maafin gue.. gue salah itung ternyata.”, Ben masih setengah sadar saat itu.

“Salah itung gimana ? Udahlah besok-besok lagi deh, pulang dulu sekarang.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun