Kualitas Udara dan Air: Hutan bertindak sebagai penyaring alami, membersihkan udara dan mengatur kualitas air. Deforestasi mengompromikan layanan ekosistem yang penting ini, menyebabkan polusi udara dan air. Peningkatan sedimentasi di sungai juga memengaruhi habitat akuatik.
Dampak Sosial
Deforestasi di Indonesia tidak hanya menimbulkan tantangan lingkungan, tetapi juga memiliki dampak sosial:
Komunitas Adat: Banyak komunitas adat bergantung pada hutan untuk kehidupan mereka. Kehilangan tanah leluhur dan sumber daya mengancam cara hidup dan praktik budaya mereka.
Konflik atas Hak Tanah: Persaingan untuk lahan, yang dipicu oleh ekspansi pertanian dan penebangan, seringkali menyebabkan konflik antara komunitas lokal dan kepentingan komersial. Ini memperparah ketegangan sosial dan memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan berkelanjutan.
Inisiatif Pemerintah dan Upaya Konservasi
Mengakui seriusnya krisis deforestasi, pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan organisasi internasional dan LSM, telah memulai berbagai upaya konservasi:
Moratorium Penebangan Hutan: Indonesia menerapkan moratorium izin penebangan hutan baru dalam upaya untuk mengendalikan deforestasi. Namun, efektivitas kebijakan ini dipertanyakan karena masalah penegakan dan pemantauan.
Sertifikasi Kelapa Sawit: Sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) bertujuan untuk mempromosikan produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan dan sosial. Namun, tantangan tetap ada dalam memastikan kepatuhan luas terhadap standar ini.
Konservasi Berbasis Masyarakat: Melibatkan komunitas lokal dalam praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan memberikan mata pencaharian alternatif dapat membantu mengurangi tekanan terhadap hutan.
Kesimpulan