Mohon tunggu...
Diego Ghazaly
Diego Ghazaly Mohon Tunggu... Lainnya - aku bikin article

aku bikin article

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Krisis Deforestasi Indonesia

24 November 2023   10:08 Diperbarui: 24 November 2023   10:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan keanekaragaman hayati dan hutan hujan yang hijau, sedang berjuang dengan krisis lingkungan yang serius - deforestasi. Selama beberapa dekade terakhir, negara ini mengalami pertumbuhan ekonomi yang cepat, namun hal itu datang dengan biaya yang signifikan terhadap sumber daya alamnya. Deforestasi di Indonesia adalah isu yang kompleks dengan konsekuensi yang meluas, mempengaruhi tidak hanya lingkungan, tetapi juga komunitas lokal dan pola iklim global.

Skala Deforestasi

Indonesia memiliki hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, setelah Amazon di Amerika Selatan dan Dataran Kongo di Afrika. Namun, tingkat deforestasi yang mengkhawatirkan ini mengancam ekosistem berharga ini. Menurut data dari Global Forest Watch, Indonesia kehilangan sekitar 24 juta hektar tutupan pohon antara tahun 2001 dan 2019, terutama akibat penebangan, ekspansi pertanian, dan perkebunan kelapa sawit.

Pendorong Deforestasi

  1. Perkebunan Kelapa Sawit: Salah satu penyumbang utama deforestasi di Indonesia adalah ekspansi perkebunan kelapa sawit. Permintaan akan minyak kelapa sawit, minyak nabati yang serbaguna dan banyak digunakan, telah melonjak secara global. Akibatnya, hutan hujan yang luas dibabat untuk memberi jalan bagi budidaya kelapa sawit, menyebabkan kehilangan habitat bagi banyak spesies tumbuhan dan hewan.

  2. Industri Kayu dan Penebangan: Industri kayu, baik yang legal maupun ilegal, telah memainkan peran penting dalam deforestasi. Ekstraksi kayu untuk penggunaan lokal dan ekspor telah menyebabkan penghancuran area hutan yang luas, berkontribusi pada fragmentasi dan kehilangan habitat.

  3. Ekspansi Pertanian: Konversi hutan menjadi lahan pertanian, termasuk untuk budidaya tanaman seperti karet, kopi, dan kayu pulp, telah mempercepat deforestasi. Petani skala kecil, serta perusahaan agribisnis besar, ikut serta dalam pembersihan lahan untuk keperluan pertanian.

Dampak Lingkungan

Konsekuensi deforestasi di Indonesia sangat dalam dan beragam:

  1. Kehilangan Keanekaragaman Hayati: Indonesia terkenal dengan berbagai macam flora dan fauna. Namun, seiring hutan dibabat, banyak spesies menghadapi kepunahan akibat kehilangan habitat. Penghancuran ekosistem mengganggu keseimbangan lingkungan yang delik, memengaruhi kelangsungan hidup berbagai spesies tumbuhan dan hewan.

  2. Perubahan Iklim: Hutan memiliki peran penting dalam mengatur iklim Bumi dengan menyerap karbon dioksida selama fotosintesis. Deforestasi melepaskan kembali karbon yang disimpan ke atmosfer, berkontribusi pada pemanasan global. Kehilangan hutan di Indonesia memiliki dampak signifikan terhadap perubahan iklim secara global.

  3. Kualitas Udara dan Air: Hutan bertindak sebagai penyaring alami, membersihkan udara dan mengatur kualitas air. Deforestasi mengompromikan layanan ekosistem yang penting ini, menyebabkan polusi udara dan air. Peningkatan sedimentasi di sungai juga memengaruhi habitat akuatik.

Dampak Sosial

Deforestasi di Indonesia tidak hanya menimbulkan tantangan lingkungan, tetapi juga memiliki dampak sosial:

  1. Komunitas Adat: Banyak komunitas adat bergantung pada hutan untuk kehidupan mereka. Kehilangan tanah leluhur dan sumber daya mengancam cara hidup dan praktik budaya mereka.

  2. Konflik atas Hak Tanah: Persaingan untuk lahan, yang dipicu oleh ekspansi pertanian dan penebangan, seringkali menyebabkan konflik antara komunitas lokal dan kepentingan komersial. Ini memperparah ketegangan sosial dan memiliki dampak jangka panjang terhadap pembangunan berkelanjutan.

Inisiatif Pemerintah dan Upaya Konservasi

Mengakui seriusnya krisis deforestasi, pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan organisasi internasional dan LSM, telah memulai berbagai upaya konservasi:

  1. Moratorium Penebangan Hutan: Indonesia menerapkan moratorium izin penebangan hutan baru dalam upaya untuk mengendalikan deforestasi. Namun, efektivitas kebijakan ini dipertanyakan karena masalah penegakan dan pemantauan.

  2. Sertifikasi Kelapa Sawit: Sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) bertujuan untuk mempromosikan produksi kelapa sawit yang ramah lingkungan dan sosial. Namun, tantangan tetap ada dalam memastikan kepatuhan luas terhadap standar ini.

  3. Konservasi Berbasis Masyarakat: Melibatkan komunitas lokal dalam praktik pengelolaan lahan yang berkelanjutan dan memberikan mata pencaharian alternatif dapat membantu mengurangi tekanan terhadap hutan.

Kesimpulan

Deforestasi di Indonesia adalah isu kritis yang membutuhkan perhatian dan upaya serius baik dari pemerintah maupun masyarakat internasional. Menyeimbangkan pembangunan ekonomi dengan pelestarian lingkungan adalah tantangan yang rumit, tetapi solusi berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kesejahteraan jangka panjang ekosistem, keanekaragaman hayati, dan komunitas di Indonesia. Perang melawan deforestasi memerlukan pendekatan kolaboratif dan komprehensif yang mengatasi akar masalah dan mempromosikan praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun