Mohon tunggu...
Diefani Khatyara
Diefani Khatyara Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN RADEN MAS SAHID SURAKARTA

Semoga bermanfaat guyss

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perceraian

8 Maret 2023   22:12 Diperbarui: 8 Maret 2023   22:19 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyaknya pihak perempuan yang mengajukan gugat cerai menurut Suranto disebabkan karena adanya Undang-Undang Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang memberikan peluang lebih besar kepada perlindungan perempuan dalam menjalankan aktivitas kehidupan rumah tangga. Termasuk kemandirian ekonomi perempuan dan keberanian perempuan dalam mengambil sikap (Wawancara dengan Suranto, 25 September 2013). Terutama ketika pihak suami atau laki-laki tidak mampu memberikan hak dan kewajibannya secara lebih baik dan bertanggung jawab.

Selain itu juga tradisi boro di Wonogiri juga mempengaruhi angka perceraian yang cukup tinggi, tingginya angka perceraian dari pihak perempuan memiliki korelasi geografis dan sifat masyarakat Wonogiri yang boro. Boro adalah pergi merantau ke daerah lain, seperti ke Jakarta atau kota-kota besar selama berbulan-bulan dan jarang pulang ke kampung halaman, atau merantau ke Luar negeri menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) atau bagi perempuan menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW).

Ada banyak alasan mengapa orang memilih untuk bercerai, dan beberapa di antaranya termasuk:

1. Ketidakcocokan: Setiap pasangan memiliki perbedaan, dan kadang-kadang perbedaan tersebut dapat menjadi terlalu besar untuk diatasi. Jika pasangan merasa bahwa mereka tidak cocok satu sama lain, itu bisa menjadi alasan untuk bercerai.

2. Perselingkuhan: Ketika seorang pasangan memutuskan untuk berselingkuh, itu dapat merusak kepercayaan dalam hubungan dan dapat menjadi alasan untuk bercerai.

3. Masalah Keuangan: Masalah keuangan, seperti hutang atau ketidakmampuan untuk mengelola uang, dapat menyebabkan ketegangan dalam hubungan dan dapat menyebabkan pasangan memilih untuk bercerai.

4. Ketidaksetiaan: Ketika pasangan tidak dapat memenuhi harapan satu sama lain atau tidak memenuhi kewajiban dalam hubungan, itu dapat menjadi alasan untuk bercerai.

5. Perbedaan Tujuan Hidup: Jika pasangan memiliki tujuan hidup yang berbeda dan tidak dapat mencapai kesepakatan, itu dapat menjadi alasan untuk bercerai.

6. Masalah Komunikasi: Ketika pasangan tidak dapat berkomunikasi dengan baik satu sama lain, itu dapat menyebabkan ketegangan dan konflik dalam hubungan dan dapat menjadi alasan untuk bercerai.

7. Masalah Kesehatan: Masalah kesehatan serius atau kecacatan dapat mempengaruhi hubungan dan dapat menjadi alasan untuk bercerai.

8. Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Kekerasan dalam rumah tangga, baik itu fisik atau emosional, adalah salah satu alasan utama untuk bercerai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun