Takdir adalah sesuatu yang tidak bisa diubah oleh manusia, hal itu saja yang membedakan antara perempuan dan laki laki-laki.
Kedua, berikan ruang sebebasnya bagi perempuan Tionghoa untuk berekspresi, beropini, berpartisipasi, dan mengaktualisasikan diri dalam berbagai bidang dengan menjadi diri sendiri, bukan atas nama suami, kakak laki-laki, ayah, pimpinan, kekasih, atau siapapun.Â
Ketiga, berikan dorongan dan semangat terus pada perempuan Tionghoa agar optimis dan yakin pada diri dan kemampuannya sendiri.
Keempat, berilah pemahaman dan pengetahuan pada keluarga, masyarakat dan negara secara terus menerus bahwa perempuan Tionghoa memiliki kewajiban dan hak yang sama dengan laki-laki Tionghoa sebagai warganegara dan anggota masyarakat.Â
Kelima, negara, yang diwakili oleh pemerintah harus membuat kebijakan yang tidak diskriminatif pada institusi resmi, dan tidak hanya menjadi kebijakan melainkan juga pada tingkat implementasi.
Pada peringatan tahun baru Sincia (tahun baru imlek) ini marilah kita mulai melakukan lima hal pada perempuan Tionghoa. Karena tradisi Sincia akan tetap terjaga dengan adanya para perempuan yang menjadi penjaga tradisi. Xin nian kuaile, happy sincia, sin cun kionghi, thiam hok siu.  Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H