Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Resensi Buku "Muhammad Al-Fatih 1453"

31 Oktober 2015   08:58 Diperbarui: 31 Oktober 2015   11:00 10733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Judul Novel                 : Muhammad Al-Fatih 1453

Pengarang                   : Felix Y. Siauw

Penerbit                       : Alfatih Press

Tahun Terbit                : 2013

Harga                          : Rp 46.000

 

Pendahuluan

Felix Y. Siauw adalah seorang ustadz etnis Tionghoa yang lahir di Palembang, 31 Januari 1984. Ia berkuliah di Institut Pertanian Bogor. Pada tahun 2002 ia memutuskan untuk menjadi mualaf. Selain seorang ustadz ia juga telah menghasilkan banyak karya dalam bentuk tulisan. Salah satu karyanya adalah buku yang berjudul Muhammad Al-Fatih 1543.

Keunikan yang terdapat dibuku Muhammad Al-Fatih 1453 yaitu mengangkat kebenaran sabda kesejarahan Rasulullah S.A.W pada abad ke-7 yang terealisasikan pada abad ke-15 serta kepiawaian penulis dalam meracik kata-kata menjadikannya enak untuk dibaca.

Tentang bagaimana perjuangan Sultan Mehmed II bersama pasukannya dalam membebaskan Konstatinopel, mulai dari mempersiapkan strategi sampai keseluruhannya.

Alur cerita yang masih rumit terkadang membuat pembaca sulit untuk memahami. Mengingat kembali apa yang sebelumnya telah dibaca adalah hal penting untuk dapat memahami isi bacaan.

Hanya dengan membaca buku ini, kita telah membaca buku motivasi dan inspirasi kelas dunia.. literatur tentang sejarah penaklukkan konstatinopel dijelaskan secara ideologis oleh penulis.

 

Tubuh atau isi

Bercerita tentang sebuah sejarah dunia yang dulunya terbagi menjadi dua kekuasaan. Imperium Romawi dan Khilafah Islam. Bagian Barat adalah kekuasaan Kristen sedangkan Bagian Timur menjadi kekuasaan Islam. Adalah Mehmed II, seorang keturunan Kesultanan Utsman yang berjuang untuk membebaskan Imperium Romawi menjadi kekuasaan Islam.

Pejuangan Sultan Mehmed II bersama pasukannya pun dimulai. Mereka dengan gigih dan semangat melakukan pembebasan.

Rasulullah pernah bersabda yang diriwayatkan oleh HR. Ahmad yaitu : Berkata Abdullah bin Amru bin Ash : “bahwa ketika kami duduk disekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, lalu Rasulullah SAW ditanya tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstatinopel atau Roma. Maka Rasulullah SAW menjawab, ‘Kota Herakilus terlebih dahulu’, yakni Konstatinopel”.

Kostatinopel adalah Ibukota Kerajaan Byzantium, satu-satunya pewaris Imperium Romawi yang memiliki semua teknologi perang dan sistem militer bangsa Romawi yang sempat memimpin dunia. Sistem pertahanan yang dimilikipun sangan sempurna. Karena setidaknya 23 serangan sempat ditujukan, namun tetap jaya karena mempunyai tembok pertahanan berlapis yang kokoh mengelilingi kota. Konstatinopel terletak diposisi yang sangat strategis. Kota ini terletak disebelah barat Selat Bosphorus yang memisahkan Benua Eropa dan Asia. Disebelah utara kota ini terdapat Teluk Tanduk Emas, sebuah pelabuhan alami yang sempurna. Tak heran jika Konstatinopel menjadi kota pelabuhan yang paling sibuk didunia pada masa itu.

Peperangan dahsyat pun terjadi. Akhirnya kerajaan berumur 11abad itu jatuh ke tangan kaum muslimin. Peperangan besar tersebut menenwaskan 265.000 pasukan umat islam. Gereja-gereja yang berdiri di tanah konstatinopel pun pada akhirnya dirobohkan dan diganti didirikannya masjid. Konstatinopel dijadikan sebagai pusat pemerintahan kerajaan Utsmani serta berganti nama menjadi Istanbul.

Berbagai gambar dan ilustrasi yang disisipkan tiap lembarnya membuat buku ini menjadi menarik dan pembaca tidak merasa jenuh. Gaya bahasanya runtut, mengalir serta penggambaran latar tempat dan waktu yang kuat membuat pembaca seperti hanyut dalam setiap kisah yang diceritakan. Selain itu, buku ini juga ditutup dengan epilog yang amat indah.

Adapun kelemahan yang dimiliki buku ini yaitu alur cerita yang masih sedikit rumit untuk dipahami. Sehinggaa mengharuskan pembaca untuk fokus dan mengingat kembali apa yang telah ia baca sebelumnya.

 

Penutup

Bagi anda yang suka membaca buku sejarah atau buku motivasi, saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca. Karena isi dan hujjah-nya telah terjamin. Selain menambah wawasan mengenai sejarah islam dunia, buku ini juga dapat memupuk rasa cinta kita kepada Islam, khususnya rasa syukur kita kepada Allah S.W.T .

           

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun