Hari itu Sabtu 3 Pebruari 2024 sekitar menjelang sholat Isya kami mendapatkan kabar bahwa salah sepupu meninggal dunia di Batam setelah di rawat dua hari di rumah sakit.
Mendengar kabar dari salah satu rekannya tersebut kami belum percaya 100 persen karena sekarang banyak penipuan dengan skenario kecelakaan atau meninggal di rumah sakit. Lalu minta pihak saudara mengirimkan uang.
Oleh karena itu kami meminta si penelepon untuk melakukan video call dengan memperlihatkan wajah saudara yang dikabarkan meninggal tersebut.
Tidak berapa lama, orang tersebut memperlihatkan jasad saudara sepupu tersebut dan sontak seluruh keluarga menangis sedih melihat bahwa jasad tersebut benar adanya.
Selang beberapa waktu kami bingung karena lokasi saudara yang meninggal tersebut berada di luar daerah yakni di Batam, sedangkan kami berada di Indramayu. Awalnya kami kebingunan karena tidak ada sanak saudara yang tinggal di sana.
Teman sepupu tersebut meminta pihak keluarga untuk menjemput jenazah ke Batam. Akhirnya karena permintaan teman tersebut kami pun berangkat ke Bandara Soekarno Hatta untuk berangkat ke Batam.
Dalam perjalanan kami memesan tiket pesawat dengan tujuan Batam yang paling pagi menggunakan Traveloka. Pesawat yang dipesan adalah Super Jet Air dengan penerbangan paling pagi yakni 05.55 dan perkiraan sampai di bandara Hang Nadim Batam pukul 07.35.
Selang beberapa menit setelah perjalan ke Bandara, kami mendapatkan informasi bahwa ternyata di Batam ada salah satu kerabat yang sekarang tinggal di sana.
Dia berencana ke Rumah Sakit melihat jenazah sepupu tersebut. Kami pun melakukan komunikasi dengan teman sepupu tersebut untuk mengetahui biaya yang harus dibayar untuk berobat selama dua hari di Rumah Sakit St. Elizabeth tersebut. Menurut temannya semua biaya sudah dibayar dari donasi teman-temannya.
Kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besaranya kepada teman-temannya tersebut. Tidak lama dari itu saudara yang tinggal di Batam tersebut menuju rumah sakit untuk melihat secara langsung jenazah tersebut.
Karena pihak rumah sakit menginginkan proses yang cepat maka sebelum saudara sampai ternyata jenazah sudah dilakukan pembalsaman dengan menggunakan formalin karena jenazah akan dikirim menggunakan kargo.
Selang beberapa menit kemudian saudara sampai di Rumah Sakit. Dengan kondisi jenazah sudah dibalsam. Dia hanya bisa mengambil barang-barang yang menempel di tubuhnya yang bukan aslinya seperti kuku palsu, sambungan rambut, dan bulu mata.
Dia bersama keluarganya membacakan surat Yassin agar jenazah tenang di alam sana. Hingga akhirnya pagi menjelang dan jenazah siap masuk ke kargo. Biaya pengiriman jenazah dari Batam menuju ke Bandara Soekarno Hatta dikenakan biaya Rp.7,3 juta dan saya pun mentransfer uang tersebut kepada saudara saya.
Beruntung semua sesuai rencana, jenazah diberangkatkan dari rumah sakit menuju kargo bandara sekitar pukul 06.45. Dan jadwal penerbangan sekitar pukul 08.25 dan sampai di Bandara Soekarno Hatta pukul 10.05.
Kami yang sudah di Bandara Soekarno Hatta langsung menuju Cargo Jenazah dari terminal 1 tidak jauh. Semua jenazah yang meninggal dari dalam dan luar negeri semua menuju ke tempat ini.
Ada biaya yang harus dikeluarkan oleh pengambil jenazah untuk mengambil di Cargo Jenazah yakni sebesar Rp.1.350.000,-. Tetapi pelayanannya memang memuaskan. Di tempat ini para penjemput bisa membuat kopi, teh sendiri yang sudah disiapkan oleh pengelola.
Jenazah tiba kurang lebih satu jam dari kedatangan pesawat. Sehingga sekitar pukul 11.00 jenazah sudah bisa dibawa pulang oleh keluarga setelah mencocokkan kode SMU (Surat Muatan Udara).
Karena hari Minggu perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta ke Indramayu hanya ditempuh selama kurang lebih 3 jam perjalanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H