Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Gara-gara Gas Habis, Jadi Sahur di Luar Rumah

7 April 2023   23:42 Diperbarui: 7 April 2023   23:43 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu sahur (Dok. Didno)

Selalu ada cerita menarik setiap bulan Ramadan tiba. Dari mulai drama kelupaan minum, atau mencicipi makanan, terlambat bangun, hingga perut terasa melilit pada saat sore hari menjelang berbuka puasa.

Tahun ini ada kejadian yang tidak terlupakan dan menjadi cerita kepada anak dan saudara. Karena gara-gara hal sepele yang membuat kami hampir saja tidak sempat sahur.

Selepas sholat tarawih, kami berdua ngantuk yang teramat sangat. Hal ini bisa dimaklumi karena sepanjang hari bergelut dengan pekerjaan. Kebetulan istri ada pesanan nasi box untuk acara empat bulanan salah satu teman di tempat kerjaan.

Karena ngantuk berat, istri hanya bilang besok pas sahur saja masaknya, toh hanya tinggal masak telor atau mie goreng saja. Mendengar penjelasan dari istri saya pun tidur dengan hati tenang tanpa ada hal yang mengganggu.

Biasanya sekitar jam 2.30 malam ada rombongan obrog yang membangunkan untuk sahur. Mereka biasanya menyanyikan lagu-lagu tarling agar warga bangun dan memasak untuk persiapan masak khususnya ibu-ibu dan remaja putri.

Alarm di handphone disetel pukul 03.45, ketika bunyi alarm berbunyi tentu tinggal matikan dan tunggu beberapa saat untuk bisa bangun dan persiapan untuk masak sahur.

Tepat jam 04.00 akhirnya istri ke dapur berniat untuk masak lauk karena nasi tinggal dihangatkan saja menggunakan microwave. Saya baru menekan remot televisi dan minum segelas air putih.  

Tapi ketika kompor dinyalakan ternyata gasnya habis, lalu istri langsung bilang "yah lupa gasnya habis". Tanpa pikir panjang langsung saya menjawab "ya sudah kita nyari sahur ke luar".

Karena waktu imsyak pukul 04.25 akhirnya saya segera mengeluarkan sepeda motor dan berniat langsung menuju ke pasar yang lokasinya tidak jauh. Kalau saja jalannya mulus hanya butuh waktu 5 menit tetapi karena jalanan bergelombang maka waktu yang dibutuhkan sekitar 10 menit.

Di depan pasar, warung yang biasa berjualan nasi sudah habis sehingga kebingungan mencari warung nasi yang masih buka. Beruntung ada salah satu warung nasi yang masih buka dan menu makanan yang ada hanya nasi uduk dengan telor saja.

Tanpa pikir panjang langsung saya dan istri memesan nasi dengan lauk telor rendang dan makan di tempat. Sekitar 10 menit masih bisa menikmati makan sahur, biasanya saya membutuhkan waktu yang agak lama karena kebiasaan mengunyah yang agak lama. Tetapi karena terburu-buru dan waktu menjelang imsyak maka bisa lebih cepat selesai makannya.

Salah satu kebiasaan istri, agar tidak ngantuk dan kerja lebih semangat selalu minum kopi. Karena perkiraan sampai sekitar 10 menit dan sudah masuk waktu sholat subuh akhirnya kami berhenti di mini market yang tidak jauh dari warung nasi tersebut.

Istri kemudian langsung mengambil kopi dingin dari kulkas. Tanpa pikir panjang karena biasanya ada kopi panas tapi pagi itu tidak ada jadi dengan waktu yang sempit langsung mengambil dan membayar di kasir mini market tersebut.

Selama perjalanan pulang, istri menikmati kopi dingin untuk menjaga semangat dalam beraktivitas dan tidak mengantuk.

Itulah pengalaman sahur paling berkesan tahun ini gara-gara gas habis jadi makan sahur di luar rumah. Tetapi hal tersebut jadi romantis dan terkenang selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun