Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Esensi Musik Tarling

14 Oktober 2020   19:04 Diperbarui: 14 Oktober 2020   19:07 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Legenda Musik Tarling Mimi Dadang Darniah (Dok. pribadi)

Sebagai produk kerakyatan, tarling memang dinamis. Dekade 1980-an wabah Rhoma Irama dengan Soneta-nya benar-benar membuat seniman tarling berpaling padanya. Lagu-lagu pun mulai mendangdut. 

Demikian pula panggung, dekorasi panggung, lampu panggung, busana penyanyi dan pemain. Bahkan model rambut penyanyi pria pun meniru gaya Rhoma.

Skenario pertunjukan berubah. Dalam sebuah grup seperti ada dua kelompok: tarling klasik dan dangdut berbahasa daerah. Tetapi satu hal yang positif yakni sejak saat itu lagu-lagu seperti berlahiran sangat banyak. Banyak sekali.

Sampai dekade 2000-an perubahan itu tampak pada alat musik yang hanya diringkas dalam satu organ saja. Fase inilah seperti 'migrasi bunyi dari tarling ke satu organ'.
 
Berikutnya, organ ditambahi dengan gitar, suling, dan kendang. Bahkan juga kemudian lengkap layaknya orkes melayu. Lalu, seperti inikah orang awam atau orang di luar menyebutnya tarling?

Konon, pada akhir dekade 2010 mulai ada kebosanan. Sehingga tuntutan adanya tembang klasik, drama humor, dan drama keluarga harus tetap ada. Konsekuensinya, grup tarling dangdut atau apapun namanya, harus menyediakannya, dikutip dari Supali Kasim 2020. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun