Pengambilan uang ATM (Dok. Pribadi)
Kedua, Tidak ada penarikan uang secara besar-besaran (rush). Karena masyarakat desa jarang yang memiliki tabungan atau deposito yang berjumlah besar. Kalaupun ada hanya penarikan untuk kebutuhan sehari-hari atau kebutuhan mendesak saja. Sehingga jarang sekali ditemukan masyarakat yang antri panjang di ATM Â atau kehabisan dana dalam waktu yang singkat.Â
Ketiga, Tidak ada panic buying. Masyarakat di desa membeli bahan makanan atau barang-barang kebutuhan sehari-hari sewajarnya baik di pasar maupun mini market. Terbukti barang-barang di mini market pun tidak ada yang sampai kosong seperti beras, dan minyak sayur.
Persediaan beras dan minyak masih stabil (Dok. Pribadi)
Sangat jarang melihat orang desa membeli bahan makanan untuk persediaan selama beberapa hari. Selain karena harganya yang mulai melambung, juga karena tidak memiliki uang banyak.
Mereka sudah sejak lama makan dan minum seadanya dan tidak berlebihan. Lauk pauk cukup dengan tahu, tempe atau ikan yang didapat dari memancing di sungai. Selain itu yang penting ada lalapan dan sambal terasi.
Sayurannya di dapat dari yang mereka tanam seperti labuh atau kembang labuh, kacang panjang, oyong atau emes, dan lain-lain. Buah-buahan dari pinggir pekarangan rumah seperti jambu air, jambu biji dan mangga. Â
Petani sedang nyemprot hama (Dok. Pribadi)
Keempat, Waspada tapi tidak panik berlebihan. Walaupun mereka takut dengan pandemic Covid-19 tetapi mereka tidak takut berlebihan. Mereka tetap beraktivitas ke sawah karena saat ini ada yang sedang musim tanam dan ada juga yang sedang musim panen. Alasan mereka tetap pergi ke sawah adalah kalau mereka tidak bekerja mau makan apa katanya, kecuali pemerintah menanggung biaya hidup selama masa di rumah saja.Â
Tetapi Pemerintah Desa dan Kecamatan Gabuswetan Kabupaten Indramayu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan atau Puskesmas sudah melakukan tindakan preventif dengan mengadakan penyemprotan desinfektan di jalan, hingga ke rumah-rumah agar terhindar dari virus corona.
Tempat cuci tangan di depan Bank BRI (Dok. Pribadi)
Pemerintah Desa dan Puskesmas mengadakan pengawasan dan pemeriksaan terhadap warganya yang datang dari daerah atau negara lain apalagi yang termasuk zona merah dengan mengadakan pemeriksaan di balai desa secara cuma-cuma. Sehingga masyarakat desa tenang, warga yang baru datang juga nyaman.Â
Begitu juga dengan instansi pemerintah, swasta, Â minimarket, tempat makan, dan jasa keuangan seperti bank sudah menyediakan air mengalir dengan sabun untuk menghindari penyebaran virus Corona.Â
Kelima, Perekonomian tetap berputar. Walaupun di desa tetapi akses internet sudah menjangkau hampir semua wilayah. Sejak pembatasan terhadap berkumpulnya orang, maka kini marak pesanan makanan atau jualan secara online. Bahkan ada beberapa orang yang sudah memanfaatkan pembayaran secara online untuk membeli barang atau makanan secara online. Â
Jualan nasi bakar secara online (FB Iwed Na Amru)
Pemilik warung, makanan, atau barang lainnya cukup dibagikan di media sosial atau aplikasi perpesanan lalu pemesanan pun berdatangan. Setelah barang datang, atau makanan selesai dimasak lalu dikirim ke alamat pemesan masing-masing. Dengan demikian perekonomian tetap berjalan di tengah upaya pencegahan penyebaran virus corona.Â
Lihat Financial Selengkapnya