Setelah para siswa diberi tugas oleh bapak dan ibu gurunya masing-masing. Para pelajar langsung di pulangkan ke rumahnya masing-masing. Begitu juga bapak dan ibu gurunya langsung pulang menuju ke rumah masing-masing.
Setelah pemberitaan di media mainstream dan televisi yang bertubi-tubi mengenai Covid-19 atau virus corona, maka masyarakat mulai panik. Banyak orang yang berburu bahan makanan untuk persediaan selama beberapa hari di supermarket atau minimarket.
Ada pula nasabah yang mulai menarik simpanan dari bank secara tidak porposional dengan melakukan penarikan simpanan di bank secara besar-besaran (rush), selain itu banyak pula yang melakukan transaksi spekulasi sekedar mencari keuntungan pribadi, dan melakukan panic selling atau panic redeeming terhadap beberapa produk.
Ditambah lagi penyebaran-penyebaran informasi hoax di media sosial dan aplikasi perpesanan semakin masif  yang membuat orang semakin panik. Mereka seakan-akan ditakuti bahwa orang yang terkena virus corona hidupnya tidak akan lama lagi. Padahal ada banyak orang yang sembuh dari virus Covid-19.
Tetapi sebagai seorang guru dan juga blogger yang tinggal di desa, saya merasakan kehidupan di desa berbeda sekali dengan kehidupan di kota yang diberitakan di televisi, dan media mainstream atau media sosial. Masyarakat desa tidak terlalu berlebihan menghadapi virus Corona.Â
Inilah beberapa bukti perilaku cerdas masyarakat desa dalam menghadapi penyebaran virus Corona dan membantu pemerintah dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan :
Pertama, Percaya, tawakal dan ikhtiar Kepada Sang Pencipta. Masyarakat desa tetap percaya dan tawakal kepada Allah SWT dengan segala hal termasuk dalam menghadapi musibah virus Corona dengan berpasrah dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT sehingga mereka tidak ada kekhawatiran berlebihan.Â
Mereka pasrah dan berserah diri sambil berikhtiar atau berusaha secara sungguh-sungguh baik dalam mencari nafkah atau mengatasi penyebaran virus corona. Mereka yakin bahwa hidup dan mati sudah diatur oleh Sang Pencipta yang penting sudah tawakal dan ikhtiar. Â Â