Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan Talkshow, dengan narasumber yakni Firman Ramadhan , deputy manager & marketing JNE Cirebon, Saepudin Jupri, Kabid Koperasi dan UMKM Kota Cirebon dan Coky, Marketing Manager BT Batik Trusmi.
Ada beberapa hal menarik yang bisa disampaikan oleh narasumber, Saepudin Jupri, Kabid Koperasi dan UMKM Kota Cirebon yang mengatakan bahwa dinasnya sudah melakukan beberapa pelatihan untuk UMKM dalam usahanya mendorong UMKM lokal tembus pasar Internasional, seperti dengan mengadakan beberapa pelatihan bekerjasama dengan e-commerce, pembinaan kualitas produk, bantuan sarana dan prasarana, fasilitas promosi, pelatihan pemasaran, fasilitasi bantuan kemasan dan lain-lain.
Kota Cirebon merupakan Kota Metropolitan Cirebon Raya yang memiliki berbagai keunggulan pada sektor Kuliner, Budaya, Sejarah, maupun Kerajinan. Adapun ketersediaan infrastruktur transportasi pendukung seperti Bandara International Jawa Barat (BIJB), Kereta Api Double Track, Jalan Tol Cipali, serta Pelabuhan Muara Jati dan Pelabuhan Perikanan Nusantara.
Sementara itu narasumber lain yakni Firman Ramadhan, Deputy manager & marketing JNE Cirebon mengungkapkan hal menarik tentang produk-produk yang paling sering dipaketkan untuk wilayah Cirebon, yakni 40 % dari fashion, 30 % berupa produk kecantikan dan sisanya 30% barang-barang elektronik, mainan dan produk kreatif lainnya.
Selain itu, JNE akan terus berinovasi salah satunya dengan akan diluncurkannya JNE Mega Hub yakni sistem pengiriman paket menggunakan sistem sortir canggih serta menggunakan kode pos untuk meminimalisir kesalahan kirim.
JNE juga sering mengadakan beberapa acara untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia, seperti dengan seminar mengajak online, marketplace event bekerjasama dengan shopee, Tokopedia dan Bukalapak.
Tidak hanya itu, JNE juga mengadakan beberapa program yang menarik seperti Gebyar Promo, diskon progresif dengan hadiah umorih, serta JNE Loyalty Card dengan memberikan hadiah yang menarik kepada konsumennya seperti jalan-jalan ke luar negeri, puluhan emas, dan mobil.
Sementara itu Coky, Marketing Manager BT Batik Trusmi menjelaskan awal mula berdirinya BT Batik Trusmi. Dimana Pendiri Batik Trusmi yakni Sally Giovanny menikah muda. Awalnya mereka berdua bisnis kain kafan dengan modal hanya 15 juta dari hasil amplop nikahan. Tetapi ternyata penjualan kain kafan terbatas hanya pada saat ada orang meninggal saja, hingga akhirnya Sally dan suaminya memutuskan  beralih menjual batik. Pada tahun 2011, mereka berdua membuka Batik Trusmi dengan produknya berupa batik tulis dan batik cap. Â
Untuk meningkatkan penjualan, Batik Trusmi melakukan beberapa langkah seperti mengaktifkan media sosial dengan promosi seperti facebook ads, Instagram Ads dan melalui Google, selain melalui websitenya yakni btbatiktrusmi.com. Produknya kini sudah dikirim ke berbagai negara seperti ke Amerika, Belanda, Bosnia, dan Swiss. Â Â