Suzzanna melihat perampok tersebut melawannya, tapi sayang satu orang wanita melawan empat orang pria akhirnya tidak sanggup mengalahkan mereka. Ketika keempat orang tersebut sedang bertengkar apakah Suzzanna dilenyapkan atau tidak, tiba-tiba Dudun yang sedang membawa bambu runcing secara tidak sengaja menusuk perutnya.
Mereka semua panik melihat kenyataan tersebut  akhirnya keempat orang tersebut membuat kuburan untuk Suzzanna. Saat sedang mengubur jenazah Suzzanna, ternyata mayatnya masih bernafas dan bergerak-gerak. Tapi mereka tetap mengubur mayat Suzzanna yang sedang hamil tersebut di halaman samping rumahnya di dekat pohon melati.
Setelah itu arwah Suzzanna bangkit menjadi Sundel Bolong dan gentayangan untuk membalas dendam atas kematiannya. Satu persatu pelaku pembunuhan mulai dihantui oleh arwah Suzzana. Mula-mula Dudun yang dihantui sehingga dia tidak bisa tidur semalaman.
Setelah itu Suzzana membalas dendam Gino yang dibunuh oleh temannya yakni Jonal. Jonal mengira Gino adalah Suzzanna yang telah menghantuinya. Jonal dan Umar akhirnya mendatangi dukun yang bisa mengatasi permasalahan mereka berdua.
Kegelisahan terjadi di rumah Suzzanna ketika Rojali (Opie Kumis) dan Tohir (Ence Bagus), dan Mia (Asri Welas) mulai melihat tanda-tanda keanehan dengan majikannya. Ditambah lagi banyak warga yang sudah melihat arwah Suzzanna gentayangan.
Ketika mereka duduk di ruang tamu dengan Suzzanna mereka merasakan sesuatu yang berbeda dengan wajah Suzzanna yang terlihat pucat dan berbeda dari biasanya. Hingga akhirnya mereka melakukan mata-mata terhadap gerik-gerik majikannya.
Mia disuruh Rojali dan Tohir mengecek bagian belakang majikannya, selain itu dia membawa cermin untuk memastikan bahwa dia itu hantu atau manusia. Sedangkan Rojali membawa kain kafan bekas orang meninggal untuk mengetahui Suzzanna tersebut manusia atau hantu. Dan ternyata dugaan mereka benar Suzzanna sudah menjadi hantu Sundel Bolong. Â
Ketika Satria sudah kembali dari Jepang dia merasa heran ketika rumahnya tidak ada yang membukakan pintu. Suzzanna berusahaan menarik perhatian Satria seolah-olah seperti belum meninggal saja. Satria awalnya tidak curiga lama kelamaan dia mulai merasakan perbedaan dari Suzzanna.Â
Seperti biasa Satria mengajak isterinya untuk shalat berjamaah tetapi isterinya menolak karena tidak enak badan. Â Satria menyapa tetangganya dan salah satu dari mereka menceritakan bahwa warga desa tersebut resah karena sering diteror oleh hantu yang mirip Suzzanna.
Satria kemudian pulang dan menemui Suzzanna, Kemudian Satria memaksa Suzzanna untuk mengaji bersama. Suzzanna dipakaikan mukenah lalu dibawa ke musola. Saat Satria melantunkan ayat-ayat suci, lalu Suzzanna kepanasan, dan dia kabur entah kemana.