Mohon tunggu...
Didno
Didno Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Youtuber

Guru yang suka ngeblog, jejaring sosial, nonton bola, jalan-jalan, hobi dengan gadget dan teknologi. Info lengkap didno76@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Keluarga Indonesia yang Sehat, Bahagia dan Sejahtera

16 Juli 2015   06:34 Diperbarui: 16 Juli 2015   06:34 1057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto Keluarga 

Keluarga bahagia dan sejahtera tentu menjadi harapan dan idaman semua orang. Tetapi keluarga yang bahagia dan sejahtera bukan berarti harus kaya atau bergelimang harta. Untuk memiliki keluarga bahagia dan sejahtera berawal dari dalam keluarga sendiri.

Aktivitas saya yang sehari-hari bergelut dengan pelajar di sekolah membuat saya sedikit banyak memahami pentingnya arti keluarga bagi tumbuh kembang dan keberhasilan pendidikan sang anak dalam mengikuti kegiatan belajarnya di dalam atau di luar kelas.

Dari berbagai kasus pelajar yang bermasalah di sekolah, sebagian besar mereka adalah memiliki keluarga yang tidak harmonis, ditinggal oleh orang tua berkerja di luar daerah atau ke luar negeri serta kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya.  

Untuk menjadi orang tua yang bisa menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera tentu harus melalui berbagai tahap tidak hanya mengandalkan materi semata. Tetapi juga harus disertai dengan rasa cinta dan kasih sayang dalam memperlakukan anak-anaknya.

Oleh sebab itu sejak awal sebelum menikah harus direncanakan dengan baik, mulai dari usia yang tepat saat menikah, pengetahuan tentang reproduksi, dan yang paling penting adalah mempersiapkan diri agar keluarganya nanti hidupnya tidak kekurangan baik sandang,  papan, pangan dan pendidikan.

Di daerah masih banyak remaja yang menikah pada usia dini, dengan alasan sudah siap untuk berumah tangga atau karena hamil di luar nikah. Tapi dampak dari pernikahan dini adalah tingginya angka perceraian dan tingkat kematian bayi.

Untuk mengatasi hal tersebut, pelajar atau remaja perlu diberikan pengetahuan tentang Program Generasi Berencana (GenRe) melalui program-program yang bernuansa dan bercita rasa remaja agar mereka lebih memahami pentingnya mempersiapkan keluarga berencana dan terencana,  seperti :

  1. Memilih duta mahasiswa
  2. Seminar remaja
  3. Gelar seni budaya
  4. Pentas komedi GenRe
  5. Poster GenRe
  6. Junior Eagle Award
  7. GenRe Goes To School/Kampus/Pesantren
  8. Jambore Kreatifitas Remaja
  9. Temu Kader BKR (Bina Keluarga Remaja) dan lain-lain

Tapi bagi mereka yang sudah siap lahir dan batin tentu lebih baik menikah untuk menghindari hal-hal yang dilarang oleh hukum dan agama, dan mempersiapkan  menjadi orang tua yang hebat dalam mendidik anak-anaknya.

Untuk menjadi orang tua yang hebat tentu harus mengetahui hal-hal berikut :

  1. Bersiap-siap menjadi orang tua
  2. Memahami peran orang tua
  3. Memahami konsep diri orang tua
  4. Melibatkan peran ayah
  5. Mendorong tumbuh kembang anak
  6. Membantu tumbuh kembang balita
  7. Menjaga anak dari pengaruh media
  8. Menjaga kesehatan reproduksi balita
  9. Membentuk karakter anak sejak dini

Dengan mengetahui hal-hal tersebut di atas diharapkan orang tua nantinya akan memiliki generasi yang sehat, bahagia dan sejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun