Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yusuf Fahrudin, Sang Penggagas Sedekah Sampah di Bank Sampah LGK, Berpulang

27 Januari 2025   22:55 Diperbarui: 27 Januari 2025   22:55 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nisan , Yusuf Fahrudin, sumber dokumen pribadi 

Kelompok Tani Hutan (KTH) rumah kaum Jayakarta 


Setelah kegiatan mulai berkembang seiring dengan banyaknya penggiat masyarakat di RW 03 yang bergabung dengan  Bank Sampah LGK, disamping bertambah nya program kegiatan seperti urban farming, Budi daya anggur hingga usaha menengah kecil dan mikro ( UMKM) maka dibentuklah komunitas yang lebih luas dengan nama Kelompok Tani Hutan (KTH) rumah kaum Jayakarta.

Program Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).


Untuk menghidupi dirinya dan kegiatan maka setiap anggota KTH didorong untuk mengembangkan usaha masing masing dalam kelompok UMKM. Yudi dengan Usaha Asinan, Adi dengan usaha lontong sayur, Erwin dengan usaha peyek, Susi dengan usaha mpek mpek, Ina dengan baksonya serta Yusuf Fahrudin dengan usaha kembang goyang.

Produk Kembang Goyang Umi Lia besutan usaha Yusuf Fahrudin sudah dikenal dan disukai masyarakat baik warga setempat maupun warga DKI Jakarta. Kembang Goyang Umi Lia merupakan produk andalan UMKM, KTH rumah kaum Jayakarta. Kembang Goyang Umi Lia cocok dinikmati saat santai sambil minum kopi baik sore maupun pagi hari. Rasa yang tidak terlalu manis  serta aroma yang khas Kembang Goyang Umi Lia sebagai jajanan khas kota Jakarta merupakan pilihan yang tepat untuk oleh oleh bagi wisatawan yang datang ke ibu kota.

Kembang Goyang Umi Lia, Pendirian Bank Sampah LGK, Budidaya magot pertama kali di wilayah jakarta serta gagasan sedekah sampah hingga terbentuk nya komunitas KTH rumah kaum Jayakarta, adalah buah karya Almarhum Yusuf Fahrudin.

Buah karya semua itu menempatkan KTH rumah kaum Jayakarta sebagai Proklim utama tingkat Nasional, Bidang Pengolahan Sampah (BPS) terbaik DKI dan Budi daya Magot terbaik tingkat DKI, disamping itu KTH rumah kaum Jayakarta ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata dan desa wisata oleh pemerintah daerah.

Segala jerih payah yang telah disumbangkan serta dedikasi yang tinggi kepada masyarakat RW 03 pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya melalui kegiatan di KTH rumah kaum Jayakarta seluruh kegiatan almarhum Yusuf Fahrudin dicatat sebagai amal ibadah nya.

Semua dedikasi dan loyalitas serta perjuangan almarhum Yusuf Fahrudin akan dilanjutkan terus oleh generasi penerus di KTH rumah kaum Jayakarta .

Selamat jalan, semoga syurga menanti mu..

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun