Setelah memarkir kendaraan, kemudian turun berjalan kaki sekitar 1 km dengan kondisi jalan menanjak menuju rumah tukang duren yang bernama Kang Asmun.
       Masjid JamiÂ
Karena saat itu masuk waktu shalat Ashar maka istirahat sholat Ashar terlebih dahulu di masjid Jami yang berlokasi persis  di pinggir jalan menuju ke pemukiman warga Baduy.
Masjid dua lantai terlihat modern dengan arsitektur masa kini dilengkapi lantai keramik serta pintu kaca lebar membuat masjid terlihat anggun di tengah rumah rumah adat Suku Baduy.
Sepanjang kiri kanan jalan yang dilalui  terdapat rumah makan, toko kelontong hingga tukang jualan hasil bumi penduduk masyarakat suku Baduy, seperti petai gula merah dan Duren. Penjual gula merah dan Duren yang paling mendominasi sepanjang jalan menuju ke tempat Wisata Alam dan Budaya Suku Baduy.
Guru SD PPPKÂ
Sebelum sampai ke rumah Kang Asmun pedagang duren yang dituju, terdapat bangunan Sekolah Dasar Negeri. Di sekolah tersebut berkumpul serombongan guru guru PPPK dari Lebak dan sekitarnya yang dipimpin oleh Ade Bukhori. Ade Bukhori adalah mantan pengurus guru honorer Kabupaten Lebak, yang sekarang menjadi pimpinan perkumpulan Guru PPPK. Ade Bukhori dkk sengaja hadir di Baduy untuk bertemu dengan ayah didi dalam rangka persiapan pembentukan organisasi PPPK PGRI.
Rombongan Guru PPPK pimpinan Ade Bukhori kemudian bergabung dengan rombongan ayah didi bergerak bersama sama menuju ke rumah penjual duren Kang Asmun.
Rumah Adat Sulah Nyanda Kang AsmunÂ
Rumah penjual duren Kang Asmun letaknya hanya 50 meter dari batas gerbang antara penduduk umum Ciboleger dengan penduduk Suku Baduy Luar.  Letaknya persis  tiga rumah dari rumah bangunan Saba Budaya. Rumah Sabda Budaya merupakan tempat pusat informasi Wisata Alam  dan Budaya Suku Baduy .
Rumah Kang Asmun bukan hanya menjual buah Duren, tetapi menjual juga Kopi asli Baduy, Gula merah dan berbagai pakaian adat suku Baduy. Rumah panggung berukuran 9 M Â X 9 M terbuat dari bilik pagar panggung dengan kontruksi batu sebagai alas panggung nya disebut Rumah Adat Sulah Nyanda . Rumah yang diisi seorang istri dan 3 anak anak itu sudah dilengkapi dengan penerangan listrik.