Pemancar, Tempat Wisata Mempesona di Jayapura .
Jayapura adalah ibukota provinsi Papua. Penduduk Jayapura didiami hampir semua suku yang ada di Indonesia, seperti Jawa,Minang ,Bugis , Ambon dan suku Papua sendiri. Keanekaragaman suku membuat Jayapura seperti Indonesia dalam bentuk miniatur. Begitu juga dengan keanekaragaman budaya dan wisata nya Jayapura memiliki semuanya. Tempat wisata di kota Jayapura juga tidaklah kalah dengan kota kota lainnya, ada wisata gunung, laut hingga danau. Dalam tulisan ini ayah didi akan bercerita tentang wisata gunung dengan nama Pemancar.
Ayah didi berkesempatan mengunjungi kota Jayapura dalam rangka melaksanakan tugas kemasyarakatan dari organisasi. Sabtu, 24 Agustus 2024, sore hari selepas shalat Maghrib bersama  Hastoro teman satu kamar di hotel, pergi keluar hotel  jalan jalan keliling kota Jayapura di waktu malam.
Pergi jalan jalan keliling Jayapura disamping refreshing setelah melaksanakan kegiatan juga punya niatan untuk mengunjungi salah satu kerabat dekat keluarga di Sentani.
Sebelum berangkat pergi jalan jalan kami diskusi terlebih dahulu untuk tempat wisata yang akan dikunjungi. Ada beberapa pilihan tempat wisata yang akan dikunjungi malam itu, tetapi kami berdua memilih  tempat wisata pegunungan yaitu Pemancar.
Kebetulan panitia pelaksana kegiatan menyediakan kendaraan operasional roda empat berikut supirnya. Salah satu  kendaraan operasional dengan supir pak Marshel itulah ayah didi bersama Hastoro di bawa  berkeliling kota Jayapura di waktu malam.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah kerabat dekat ponakan ku di kota Sentani. Ponakanku pasangan muda yang baru punya anak dua, beralamat tinggal di perumahan BTN Marwa indah Sentani. Kami tidak lama mengunjungi keluarga di Sentani hanya untuk silaturahmi, setelah itu pergi menuju kembali ke arah kota Jayapura.
Tempat kunjungan kedua adalah Pemancar. Alasan menuju ke lokasi pemancar disamping atas rekomendasi pak Marshel juga karena janjian dengan temen temen yang lain sesama peserta kegiatan  dengan rombongan lain. Kami janjian bertemu di lokasi wisata Pemancar.
Pemancar adalah tempat wisata yang tidak boleh terlewat kan bila mengunjungi kota Jayapura. Disebut Pemancar karena tempat ini berdiri alat alat pemancar untuk keperluan sinyal radio, televisi dan alat komunikasi lainnya. Pemancar berdiri di atas  bukit kawasan pegunungan Cyclops. Tempat ini menjadikannya sebagai tempat wisata karena berada di tempat titik yang paling tinggi di Jayapura.
Tempat nya sejuk dengan panorama yang sangat memukau, indah mempesona untuk memandang seluruh kawasan kota Jayapura baik, pantai Jayapura dan birunya danau Sentani.
tps://youtu.be/mYdsby5gw-c?feature=shared
Kebetulan ayah didi dan rombongan tiba di Pemancar waktu malam, maka terlihat lampu lampu kota Jayapura yang menyala seperti lautan bintang yang bertaburan. Sungguh indah ,mempesona dan menakjubkan.
Tempat wisata Pemancar fasilitas nya masih sederhana, malam itu hanya terlihat satu warung yang menjual kudapan khas tempat wisata pegunungan yaitu kopi, teh manis dan makanan kecil.
Kebetulan ayah didi pesan kopi pahit dan pisang goreng kemudian bertemu dengan salah seorang fotograper yang sama sama menikmati kopi . Sang fotografer amatir tersebut bercerita bahwa dirinya sering mendatangi Pemancar untuk keperluan koleksi dokumen nya. Menurut nya Pemancar banyak didatangi oleh masyarakat kebanyakan pagi hari saat Matahari terbit dan sore hari saat Matahari terbenam. Â Hal ini menurut sang fotografer bahwa berfoto di lokasi Pemancar dengan latar belakang pemandangan kota Jayapura, Danau Sentani dan laut Jayapura sungguh sangat mempesona apalagi dengan waktu pagi hari, sore hari bahkan malam hari.
Menurut nya Pemancar karena tempat nya diketinggian bukit maka banyak penduduk setempat yang memanfaatkan untuk olah raga ringan seperti jalan pagi dan bersepeda .Jalan yang menanjak tentu mempunyai keasyikan tersendiri bagi para pencinta olahraga bersepeda
Perjalanan menuju lokasi pemancar jalannya cukup menantang, karena jalannya berliku liku dan menanjak. Â Hanya memakan waktu sekitar 1,5 jam dari Sentani untuk tiba di lokasi, itupun jalanan sedikit tersendat macet karena suasana malam minggu.
Setelah meminum kopi ditemani pisang goreng sambil ngobrol dengan sang fotografer amatir tidak terasa waktu menunjukkan pukul 23.00 . Akhirnya rombongan turun ke kota Jayapura sambil lewati jalan di tepi pantai untuk sekalian mencari isi perut yang sudah keroncongan.
Tibalah di suatu cafe pinggir pantai laut Jayapura, teh manis, kentang rebus dan mie goreng sebagai pesanan buat isi perut malam itu. Â Panorama pantai laut Jayapura di waktu malam sambil menikmati kentang goreng sungguh mempunyai kenikmatan tersendiri. Pukul 01.00 dini hari ayah didi dan Hastoro balik kembali ke hotel.
Demikian lah cerita ayah didi berkunjung ke tempat wisata Pemancar di Jayapura Papua. Indahnya Papua jangan lelah terus mencintai Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H