1. Study tour sedikit berhubungan dengan mata pelajaran
2. Peserta study tour tidak dibatasi dalam arti lebih banyak lebih baik.
3. Komposisi belajar 30 persen sedangkan rekreasi 70 persen.
4. Peserta ditekankan pada keinginan, maka sering terjadi peserta didik memaksakan diri karena keinginan tinggi.
5. Obyek atau lokasi study tour dipilih yang ramai dikunjungi orang, terutama  daerah Wisata. Seperti Ciater, Yogyakarta dll
6. Laporan kegiatan baik kelompok maupun individu tidak terlalu wajib.
7. Dilaksanakan pada saat jam jam pelajaran wajib sudah selesai.
8. Seringkali study tour akhir semester atau akhir tahun dihubungkan dengan kenaikan kelas, kelulusan atau  perpisahan sekolah.
9. Biaya study tour ditanggung sepenuhnya oleh peserta didik.
Tulisan ini hanya sedikit pengalaman ayah didi sebagai kepala sekolah, tentu temen temen sejawat kepala sekolah lain mempunyai pengalaman yang berbeda.
Terus bagaimana dengan sekolah yang pernah dipimpin oleh ayah didi? Kapan Study Tournya? Tunggu tulisan berikutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H