Sekolahku Tak Pernah study tour.
Study tour atau yang juga dikenal dengan karyawisata biasanya diadakan institusi pendidikan. Kegiatan ini dianggap lebih dari sekadar perjalanan rekreasi bagi para peserta didik, murid atau siswa, tetapi juga memberikan pengalaman pendidikan yang berbeda.
Study tour merupakan frasa dua lema bahasa Inggris: study dan tour. Maknanya kurang lebih adalah perjalanan ke beberapa lokasi (tour) dengan muatan pengetahuan di dalamnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan Sekolahku, adalah lembaga pendidikan setingkat SMA negeri yang pernah ayah didi pimpin, dengan kata lain ayah didi sebagai Kepala SMA negeri di DKI Jakarta. Ayah didi pernah dipercaya oleh pemerintah menjadi kepala sekolah, tulisan ini merupakan sedikit pengalaman ayah didi sebagai kepala sekolah hubungan nya dengan kegiatan study tour.
Study tour sendiri ada dua jenis bila dilihat dari waktu pelaksanaan nya, ada study tour yang diselenggarakan didalam semester ada yang diselenggarakan di akhir semester.
Bisa sekolah melaksanakan kedua program tersebut, bisa juga hanya satu program saja, baik itu di dalam semester maupun di akhir semester, tetapi lebih banyak sekolah melaksanakan study tour pada akhir semester.
Kedua kegiatan study tour bila dilihat dari waktu pelaksanaannya mempunyai ciri ciri sebagai berikut.
Pertama, diselenggarakan di dalam semester ciri ciri nya, diantaranya sebagai berikut:
1. Study tour berhubungan dengan mata pelajaran.
2. Siswa yang turut serta dibatasi hanya satu kelas saja atau satu topik saja.
3. Komposisi belajar 70 persen sedangkan rekreasi 30 persen.
4. Peserta lebih ditekankan pada peminatan.
5. Obyek atau lokasi kegiatan dipilih yang unik, seperti daerah 3T.
6. Laporan kegiatan secara individu maupun kelompok merupakan kegiatan wajib.
7. Dilaksanakan pada saat jam jam pelajaran wajib masih berlangsung.
8. Biaya disubsidi pemerintah atau pihak ketiga. Peserta didik menambah biaya bila ada kekurangan.
Kedua, study tour dilaksanakan di akhir semester, ciri ciri nya diantaranya sebagai berikut:
1. Study tour sedikit berhubungan dengan mata pelajaran
2. Peserta study tour tidak dibatasi dalam arti lebih banyak lebih baik.
3. Komposisi belajar 30 persen sedangkan rekreasi 70 persen.
4. Peserta ditekankan pada keinginan, maka sering terjadi peserta didik memaksakan diri karena keinginan tinggi.
5. Obyek atau lokasi study tour dipilih yang ramai dikunjungi orang, terutama  daerah Wisata. Seperti Ciater, Yogyakarta dll
6. Laporan kegiatan baik kelompok maupun individu tidak terlalu wajib.
7. Dilaksanakan pada saat jam jam pelajaran wajib sudah selesai.
8. Seringkali study tour akhir semester atau akhir tahun dihubungkan dengan kenaikan kelas, kelulusan atau  perpisahan sekolah.
9. Biaya study tour ditanggung sepenuhnya oleh peserta didik.
Tulisan ini hanya sedikit pengalaman ayah didi sebagai kepala sekolah, tentu temen temen sejawat kepala sekolah lain mempunyai pengalaman yang berbeda.
Terus bagaimana dengan sekolah yang pernah dipimpin oleh ayah didi? Kapan Study Tournya? Tunggu tulisan berikutnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H