Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tulisan Subuh ke 18, Kematian ke Tujuh

6 Mei 2024   07:51 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:59 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi,Jenazah di sholat kan sumber gambar dokumen pribadi 

Mati,jodoh dan rezeki itu urusan Tuhan, manusia tinggal menjalankan saja.

Begitu juga dengan kematian tidak mengenal batas umur, tempat dan jabatan, kematian sesuatu yang pasti bagi manusia.

Tidak perlu berurutan apalagi hitungan antrian, kematian merupakan kepastian tidak mengenal hari, tempat dan suasana.

Innalilahi wa innailaihi rojiun, berasal dari Nya, Kembali kepada Nya.

(Bersambung).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun