Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Tulisan Shubuh, ke 10. Penggunaan Pupuk Kandang

29 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 4 Mei 2024   06:35 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tamu yang baru datang di sebut pak RT Bang Mus, Bang Mus biasa diberi tugas oleh pak RT bertanggung jawab untuk urusan pupuk tanaman.

Pupuk tanaman yang digunakan adalah pupuk organik berupa pupuk kandang kotoran hewan ( kohe) dari kandang kambing yang ada di sekitar kawasan KTH 3, Lamping. Kebetulan berdekatan dengan kawasan Lamping ada lahan kosong milik salah satu PT besar yang belum dimanfaatkan. Lahan tersebut dimanfaatkan oleh warga sekitar digunakan untuk memelihara dan budidaya kambing . Banyak kandang kambing yang diusahakan warga sekitar yang kotoran hewannya dimanfaatkan untuk pupuk organik. Nama Bisri disebut oleh pak RT merupakan koordinator peternak budidaya kambing di lahan kosong persis bersebelahan disamping KTH 3

"Sudah 10 karung pupuk kandang digunakan" cerita Bang Mus kepada pak RT dan Kakek tua, tentang pemberian pupuk kandang terhadap pohon pohon langka endemik.

'Setiap pohon diberikan seperempat karung pupuk kandang"
tambah Bang Mus menjelaskan pembagian pupuk kandang untuk tiap pohonnya.

Ukuran karung yang digunakan tempat pupuk kandang adalah karung plastik ukuran besar.

" Apa hanya pupuk kandang saja yang diberikan kepada tanaman disini?" tanya, Kakek tua penasaran,
kepada Bang Mus.

" Untuk awalan, diberikan pupuk kandang dari kotoran hewan" jawab Bang Mus menjelaskan.
"Nanti setelah enam bulan kemudian ditambah pupuk organik perangsang buah" tambah Bang Mus menjelaskan, panjang lebar menerangkan layaknya seorang ahli pertanian saja.

Terlihat wajah pak RT sedikit tegang, mendengar laporan Bang Mus tentang pengambilan dan pemberian pupuk kandang.
Hal yang ditakutkan oleh pak RT, bahwa Bang Mus keliru menjelaskan tentang pupuk kandang.

Maklum didepan pandangan pak RT bahwa Kakek tua yang bertanya adalah orang yang lebih paham tentang pupuk kandang baik pengelolaan nya maupun penggunaan nya.

"Jadi kurang berapa karung pupuk kandang agar semua pohon merata kebagian pupuk" tanya pak RT kepada bang Mus sedikit penasaran.

" Mungkin 8 karung pupuk kandang lagi kurang nya, Mas Agus" jawab Bang Mus tanpa ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun