Mohon tunggu...
Didi Suprijadi ( Ayah Didi)
Didi Suprijadi ( Ayah Didi) Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, pembimbing dan pengajar

Penggiat sosial kemasyarakatan,, pendidik selama 40 tahun . Hoby tentang lingkungan hidup sekaligus penggiat program kampung iklim. Pengurus serikat pekerja guru.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Tulisan Shubuh, Kamboja Pohon Keramat

19 Januari 2024   04:45 Diperbarui: 19 Januari 2024   04:56 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi, sumber gambar dokumen pribadi

Si Abang ingin  mengulang cerita tentang pohon Kamboja tua keramat yang diceritakan oleh ayahnya , beberapa tahun sebelum ayahnya meninggal.  

Buru buru Utat memotong pembicaraan si Abang, "Terus pohonnya masih ada? pohonnya ada dimana?" Nyrocos Utat bertanya, sambil menoleh ke muka si Abang, penasaran.
"Masih ada"  singkat jawab si Abang Madura.

Menurut cerita si Abang pohon tua jenis Kamboja itu tidak  berdiri tegak lurus ke atas layaknya pohon pohon lain tumbuh, pohon jenis Kamboja ini tumbuh menyamping ,berliku dan diujung berbonggol berbentuk seperti kepala ular. Batang pohon tumbuh menyamping seperti jenis pohon merambat, sepintas  terlihat seperti seekor ular besar yang sedang merayap  berjalan.

"Ujung pohon Kamboja yang seperti kepala ular itu dipotong"  ujar si Abang, meneruskan cerita ayah nya dulu.
" Potong an ujung pohon Kamboja yang seperti kepala ular itu rencananya  akan dijadikan meja sebagai tempat hiasan "  si Abang lanjut memberi keterangan.

Menurut cerita orang lain,  pohon Kamboja tua yang tumbuh meliuk itu kemudian ujungnya berbelok membuat lingkaran,sehingga terlihat permukaan lebih luas,sedangkan batang nya seakan akan sebagai penyangga.

Ujung batang yang melingkar searah jarum itu, sepintas akan terlihat seperti meja yang  bundar dengan batang awal sebagai kaki tunggal  mejanya.

Besarnya lingkaran ujung pohon Kamboja itu setelah dipotong, mengakibatkan berat dan susah diangkat bila menggunakan tenaga manusia. Diperlukan mobil pick up bak terbuka untuk mengangkut potongan bonggol ujung pohon Kamboja tua itu.

Bonggol ujung pohon Kamboja itu karena bentuknya unik dan artistik rencananya akan dijadikan meja tempat hiasan.

Mendengar cerita si Abang,temen temen ustadz Sahrul melongo antara kagum bercampur tidak percaya. "Lou cerita beneran apa ngayal?" Potong Bule yang sedari awal ngobrol hanya asyik mengibas ibaskan  rambut panjangnya yang tak terurus. " Itu pohon apa masih ada, dan dimana" gertak Bule lagi , penasaran.

Si Abang tidak menjawab pertanyaan Bule, Abang hanya senyum senyum saja, sambil sekali kali isap rokok jarum coklat kreteknya. Abang sudah paham karakter Bule, keduanya lama bergaul karena hidup bertetangga.

"Setelah sampai di rumaj, bonggol ujung pohon Kamboja yang berbentuk kepala ular itu dibersihkan" ujar si Abang melanjutkan ceritanya. ""Tidak kurang dua Minggu untuk membentuk bonggol ujung pohon Kamboja tua itu menjadi meja" tutup cerita si Abang, sambil menundukkan kepalanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun