Keduanya, antara Usuf dan Utat orang yang paling dekat persahabatan nya, bila kedua nya berjauhan rasa kangen keduanya muncul,tetapi bila keduanya berdekatan duduk satu majlis maka akan rame saling debat saling ejek.
"Pohon pohon besar yang dianggap keramat dan angker bukan hanya ada di kompleks makam Pangeran Jayakarta saja" Â cetus Usuf memulai obrolan nya, setelah obrolan jeda sholat Ashar. " Ada di kebon buruk, ada di Lamping ada di Sangiang" tambah Usuf, sambil menyebutkan nama nama tempat pohon yang dianggap keramat di sekitar daerah RW 03 Jatinegara kaum.
" Bukan pohonnya yang angker, lalu dikeramatkan" sela Utat, memotong pembicaraan Usuf. Menurut Utat " masyarakat lah yang menjadikan pohon itu keramat atau tidak, pohon sih biasa biasa saja" Â Utat menjelaskan.
Utat termasuk orang yang  sedikit kurang mempercayai tahayul, termasuk mengkeramatkan benda benda. Tidak banyak warga masyarakat RW 03  yang berpendirian seperti Utat, orang yang kurang mempercayai tahayul termasuk mengkeramatkan pohon.
Secara administrasi kewilayahan, warga keturunan Pangeran Jayakarta lebih dominan tinggal di RW 03 kelurahan Jatinegara kaum Kecamatan Pulogadung jakarta timur. Â Di wilayah ini ada beberapa situs sejarah yang masih terjaga. Situs Makam Pangeran Jayakarta, Sanghyang,Lamping,Kebon buruk, Situs makam Pangeran Surya, Situs makam Pangeran Sageri dan lain lain. Warga keturunan Pangeran Jayakarta lah yang hingga saat ini menjaga situs situs bersejarah itu.
Obrolan cerita pohon keramat terhenti,setelah Mang Alo menyodorkan beberapa gelas kopi panas yang disertai makanan cemilan berupa singkong goreng. " Hayo ngopi dulu mumpung hanet" seru Mang Alo , " Nih singkong hasil panen tadi pagi,coba saya goreng" tambah Mang Alo sambil menjelaskan gorengan singkong yang disajikan.
Sesuai anjuran Pemerintah saat itu untuk memanfaatkan lahan kosong agar dipergunakan untuk keperluan masyarakat. Ustadz Sahrul bersama temen temen nya memanfaatkan lahan kosong milik DKI itu untuk berkegiatan lingkungan dengan menanam berbagai sayuran termasuk tanam singkong, itulah yang disebut tempat KTH 5.
KTH 5 disamping sebagai tempat budidaya tanaman holtikultura, juga sebagai tempat ngobrol dan diskusi para penggiat lingkungan.