Saat mulai diterima anggota Menwa dan ikut pendidikan, langsung dapat fasilitas, berupa Pakaian Dinas Lapangan ( PDL), Â Pakaian Dinas Harian ( PDH) lengkap Baju,Celana,Sepatu,Kopel Rim,Handuk kecil,Topi pet dan Baret.
Latihan dan pendidikan Menwa tinggal di asrama, makan disediakan dengan gizi terjaga ,
kegiatannya berlatih kemiliteran lapangan dan administrasi militer selain  disuruh kurve dan jaga piket.
Disisi lain, beliau sebagai mahasiswa IKIP Padang calon Guru tidak ada  fasilitas disediakan, sedangkan pendidikan calon anggota Menwa semua serba difasilitasi, disini letak cemburu nya.
Iya 'Cemburu Berat" gumamnya. seperti diceritakan dalam tulisan yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp.
Lebih berat lagi cemburunya, setelah beliau lepas dari mahasiswa dan Menwa. Sahabat ku itu setelah lulus kuliah melamar menjadi Guru PNS di salah satu SMAN kota Padang. Saat menjalani profesi Guru, sahabatku itu membandingkan  antara dirinya dengan anggota TNI dan Polri.
Menurutnya, Guru, anggota TNI dan Polri sama sama petugas penjaga Negara. TNI  untuk menjaga Keamanan, Polri untuk menjaga ketertiban umum sedangkan Guru untuk menjaga akhlak mulia peserta didik. Dengan kata lain ketiga profesi tersebut sama fungsinya bagi negara hanya bidangnya berbeda satu menjaga keamanan, satunya lagi  menjaga ketertiban umum dan lainnya  menjaga akhlak mulia generasi muda.
Hanya saja ada perbedaan perlakuan diantara ketiga profesi penjaga tersebut. Beliau sahabat ku itu membandingkan antara selama pendidikan dan menjadi Guru dengan anggota TNI dan Polri.
Sejak diangkat menjadi guru beliau belum pernah mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas maupun peningkatan karir profesi yang standar dan berjenjang.
Sedangkan anggota TNI dan Polri ada  pendidikan lanjutan,berjenjang dan standar  seperti Seskoad dan Sekolah Polisi.
TNI Polri setiap tahun ada penerimaan anggota baru, selalu disediakan anggaran nya, Mereka dalam masa pendidikan langsung dilatih, di asrama kan dan digaji serta jelas masa depannya.
Bandingkan dengan temen temen beliau saat menjalani pendidikan Guru, katanya. Tidak ada anggaran untuk penerimaan Guru yang langsung dilatih, di asrama kan dan digaji serta dijamin masa depan nya.