Mohon tunggu...
Didin Emfahrudin
Didin Emfahrudin Mohon Tunggu... Novelis - Writer, Trainer, Entrepreneur

Penenun aksara yang senantiasa ingin berguna bagi semua makhluk Allah SWT, layaknya Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Kepada Leluhur Nusantara (Chapter 1)

14 Desember 2021   18:04 Diperbarui: 25 Desember 2021   10:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Prabu Jayabaya dalam naskah tersebut, juga diyakini adalah cicit Prabu Ajisaka yang bernasab dari dari Prabu Arjuna. Salah satu pangeran dari Wangsa Pandawa yang pernah memimpin Kerajaan Ngastinapura yang ada di tanah Jawa. Selain sebagai cicit jauh dari Prabu Ajisaka dan Prabu Arjuna, Prabu Jayabaya juga diyakini sebagai kakek buyut dari Prabu Anglingdarma. Raja yang mendirikan Kerajaan Malawapati di tanah Jawa.

Akhirnya dapat ditarik sebuah benang merah. Tentang para ksatria yang pernah memimpin tanah Jawa adalah keturunan Prabu Ajisaka. Semua prabu yang memimpin kerajaan di Nusantara sejak masa Hindu-Buddha hingga di masa Islam ternyata memiliki moyang yang sama yakni Prabu Ajisaka. Kerajaan Malawapati juga diyakini terletak di Provinsi Jawa Timur. Tepatnya di sekitar Lamongan dan Bojonegoro. Ha itu berdasarkan sumber bukti penemuan Prasasti Sambeng dan temuan artefak emas peninggalan Prabu Anglingdarma di sana.

 Sedangkan Kerajaan Kadiri yang dipimpin Prabu Jayabaya juga berada di jawa timur. Dua prabu cicit dari Prabu Ajisaka yang sama-sama meninggalkan bukti empirisnya di wilayah Jawa Timur. Bukti yang dapat digunakan untuk mendukung fakta bahwa Prabu Ajisaka adalah leluhur manusia Jawa Timur. Karena selama ini penelusuran tentang asal usul manusia generasi pertama di Jawa Timur masih terlalu buram.

Kenapa penduduk di wilayah Jawa Timur memiliki rupa, karakter dan tradisi yang sangat berbeda  dengan orang Sunda di Jawa Barat. Padahal dalam catatan sejarah yang beredar, leluhur kerajaan di tanah Jawa Timur  berasal dari kerajaan-kerajaan yang ada di tanah Sunda Jawa Barat. Semisal Jawadipa-nya Akitirem dan Tarumanagara yang dikatakan kerajaan pertama di tanah Jawa dalam sejarah yang beredar.

Mencermati berbagai referensi tersebut, ada sebuah kemungkinan tentang manusia Jawa Timur adalah yang paling tua di tanah Jawa. Serta merupakan manusia Nusantara yang menjadi embrio seluruh suku bangsa di Nusantara.  Prabu Ajisaka juga memiliki kedekatan bukti empiris dengan keberadaan dua kerajan paling tua di wilayah Jawa Timur.  Yakni Kerajaan Medang yang dirikan 'Mpu Sindok' dan Kerajaan Kanjuruan yang dirikan oleh Prabu Dewashimha.

Bisa ditafsirkan bahwa semua kajian tentang Prabu Ajisaka diatas adalah sebuah realita peradaban yang pernah terjadi di Nusantara khususnya di wilayah Jawa Timur. Bukti empiris dan penelitian ilmiah yang lebih komprehensif tentang Prabu Ajisaka sebagai fakta tokoh Nusantara kasik memang masih sangat kurang. Kebenaran faktual kejadian dan bukti spesifik di tahun berapa Prabu Ajisaka hidup di tanah Nusantara juga belum ditemukan. Namun setiap tokoh yang melegenda di masyarakat Jawa akan selalu memiliki keabadian dan spirit tersendiri di hati masyarakat Jawa.

Dari kajian tokoh legendaris bernama Prabu Ajisaka ini, kita bisa mendapatkan warisan kemuliaan. Dari salah satu tokoh utama di Nusantara klasik. Bahwa bangsa Indonesia ternyata memiliki leluhur yang  bijaksana dan berbudaya. Seorang filsuf sekaligus negarawan bernama Ajisaka. Semoga kedepan bangsa ini akan semakin giat untuk menelusuri jati diri, identitas asal usul leluhur dan keteladanan pemikirannya. 

Mencari berbagai kemungkinan fakta dari maha karya leluhurnya sendiri. Bangga dan percaya diri untuk memakai dan serta melestarikan warisan leluhur tersebut. Semoga manusia Indonesia mendapat kesadaran bahwa kemasyhuran dari masa silam adalah bekal masa kini dan masa depan. Sehingga bangsa ini berani bangkit, menggali segenap spirit dan warisan masa silam yang masyhur tersebut. Terutama dari sosok filsuf Nusantara klasik bernama Ajisaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun