Mohon tunggu...
Didin Emfahrudin
Didin Emfahrudin Mohon Tunggu... Novelis - Writer, Trainer, Entrepreneur

Penenun aksara yang senantiasa ingin berguna bagi semua makhluk Allah SWT, layaknya Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bersatulah Segala Identitas!

24 Agustus 2020   12:25 Diperbarui: 24 Agustus 2020   12:23 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi bersatu. (sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

Kaum Banul Jan yang pernah hidup di bumi. Kaum yang memiliki akal dan bentuk materi layaknya manusia kini. Namun bentuk fisik mereka belum sempurna. Bannul Jan memiliki akal yang lebih pintar dibandingkan dengan manusia kini. 

Diciptakan dengan intelegensi tingkat tinggi. Sehingga mampu menciptakan teknologi yang lebih maju dari teknologi manusia saat ini. Senjata nuklir yang kini banyak di rumor media hanyalah sebagian kecil dari alat-alat mutakhir  yang diciptakan oleh Bannul Jan. 

Kitab suci Al-Qur’an yang diwahyukan Allah Ta’ala ke Nabi Muhammad, 14 abad silam itu, apakah jua bukti bahwa kitab itu ialah sebaik-baiknya petunjuk kehidupan manusia kini hingga kiamat kelak. 

Yang telah mengulas manusia puba dengan bukti fosil-fosil semacam homo erektus itu. Fosil manusia purba barangkali adalah bukti nyata untuk ayat yang menerangkan keberadaan kaum sebelum manusia yang kemudian di musnahkan itu. Lantas. 

Apakah pulau Jawa yang banyak dijumpai fosil manusia purba ini adalah negeri Bannul Jan di masa lalunya. Mereka sempat membangun peradaban canggihnya di bumi Nusantara ini. Sebelum akhirnya dibinasakan Allah SWT, satu-satunya Tuhan, pencipta semua makhluk. 

Di Gabon Afrika, ada tambang reaktor Nuklir Purba yang umurnya jutaan tahun. Di India ada sisa fosil purba yang memiliki efek radiasi nuklir. Di dalam  laut Papua Indonesia. Ada benteng karam  setinggi 1.860 kali 2.700 meter. 

Apakah semua itu dibangun oleh manusia atau oleh Bannul Jan? Di pulau Jawa. Banyak relief candi dan patung purba semisal di Candi Cetho Dan Candi Panataran. 

Yang menggambarkan kehidupa silam, ada manusia bersayap dan berparuh, makhluk raksasa, makluk kerdil. Apakah yang kita sebut manusia purba itu, benar-benar purba. 

Atau nyatanya—mereka lebih mampu dari kita yang menyebut manusia modern. Kita telah terlanjur congkak menyatakan bahwa manusia purba itu sangat primitif. Semua bukti fosil purba itu, memberiku faedah, bahwa sehebat apapun penciptaan teknologi materi yang dibuat oleh penduduk bumi, ternyata seketika dapat pula musnah. Hancur lebur punah  dan terkubur di palung laut dan pula di perut bumi. 

Teknologi mutakhir yang diciptakan oleh Bannul Jan lantas hanya menjadi penyebab kiamat bagi ras-nya sendiri. Kecongkaan atas kecerdasan, menjadikan ras itu sombong. Melakukan tindakan saling berebut kuasa. Membunuh sesama, berperang dan membuat kerusakan di muka bumi. Kini yang tersisa dari mereka, hanyalah  fosil tulang belulang dan sisa-sisa jejak peradaban mereka. 

Sejak masa silam. Migrasi  terjadi di penduduk bumi ini,  berebut tanah  surgawi—pulau Jawa. Semisal penduduk di daratan bumi eropa silam, sebelum mereka semaju kini. Ketika musim dingin tiba, sulit bagi mereka hidup karena cara mentari tak seimbang di Jawa ini. Begitupula yang tinggal di Jazirah Arab Dan Afrika. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun