Mohon tunggu...
didin hartojo
didin hartojo Mohon Tunggu... -

part-time scratcher, full-time dreamer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tugas sang Penguasa

16 Februari 2011   00:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:34 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku harus menemukan keluargaku. Tapi bayangan mata itu bergantian mengganggu.

Kepalaku pusing. Tetap kuberjalan mengikuti petunjuk angin.

Kulihat punggung ibu anakku. Kutemukan keluargaku!

Lagi-lagi mata itu menggangguku. Kepalaku semakin pusing. Tak bisa kubiarkan ini.

Kudekati kumpulan itu. Kurebut anakku yang matanya tak jua berhenti menggangguku.

Ibunya melarangku, melawan bahkan. Aku tahu benar dia tak pernah menang.

Apalagi setelah melahirkan.

Kularikan dia, si kecil dalam cengkeramanku. Pikiranku hanya satu, bagaimana aku bisa terbebas dari mata itu?

Sakit kepala ini begitu mengganggu. Kulari dan terus berlari. Sampai kutemukan tempat tepat untuk berhenti.

Aku harus menghilangkan sakit kepala ini. Kusembuhkan sampai ke akarnya.

Habis sudah. Sudah selesai sakit ini. Kupastikan tak ada alunan lembut anakku tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun