Mohon tunggu...
Didik Setyadi
Didik Setyadi Mohon Tunggu... operasional manajer PT TSI -

PakDidik omahe bekasi pelosok

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalaman Bikin SIM Secara Resmi (Tidak Nembak) untuk Persyaratan Mencari Kerja

20 Januari 2016   05:33 Diperbarui: 20 Januari 2016   07:14 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya menjawab lagi:"saya masih yakin dengan jawaban saya pak"

Setelah itu datang petugas berseragam polisi dan berkata: "sudah, tinggal dikasih kertas ngulang 2 minggu lagi"

Saya masih mencoba "negosiasi", dan mengatakan saya yakin jawaban saya banyak benarnya. Petugas ini jauh lebih galak daripada petugas yang awal tadi.

Akhirnya setelah beberapa saat terjadi silang pendapat dan pak polisi mengatakan silahkan pulang..saya "menyerah".

Setelah mengambil ktp asli saya keluar dan diluar bertemu dengan rekan yang dipanggil berlima tadi. Dia juga bilang tidak lulus dan mengulang 2 minggu lagi.

Setelah mengambil motor di parkiran saya pulang dengan perasaan tidak menentu, sim belum dapat berarti gagal lagi dapat pekerjaan dan masih pikiran dengan "keributan" tadi. Hujan sangat deras tidak saya pedulikan.. Sepanjang jalan saya resah...juga kepikiran bagaimana nanti kalau ditanya istri. Perjalanan menuju rumah membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam, sekitar beberapa kilometer sebelum sampai rumah..saya teringat Allah swt, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sambil terus berkendara saya berdoa, saya pasrahkan kepadaNya. Saya mulai merasa tenang.

Sampai di rumah istri saya bertanya apakah sudah mendapatkan Sim. Saya ceritakan semua apa yang terjadi, ..setelah terdiam beberapa saat, istri berkata: "ya sudah kita pasrahkan, yang penting sudah berusaha berbuat benar barangkali nanti ada jalan lagi".

Demikianlah pengalaman saya, mudah-mudahan suatu saat ada perbaikan di unit pelayanan publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun