Mohon tunggu...
Didik Pambudi
Didik Pambudi Mohon Tunggu... Jurnalis - Penyuka Musik dan Sastra

bekerja di bidang media

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kader Demokrat, Banggalah pada AHY

4 Maret 2021   13:03 Diperbarui: 5 Maret 2021   03:29 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika ditunjuk memimpin pemenangan Partai Demokrat untuk Pemilu 2019, AHY lagi-lagi menunjukkan kemampuan besarnya. Di tengah perhatiannya kepada Ibu Ani Yudhoyono yang tengah sakit keras, AHY tetap mampu menyelamatkan Partai Demokrat yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen.

Ini bukanlah pekerjaan mudah karena Susilo Bambang Yudhoyono, ikon Partai Demokrat, hanya bisa memberikan arahan dari jauh. SBY mesti mendampingi Ibu Ani Yudhoyono di sebuah rumah sakit di Singapura.

Prestasi yang ditorehkan AHY itulah yang menyebabkan ia memang satu-satunya kader Partai Demokrat yang layak menduduki Ketua Umum Partai Demokrat.

Maka tak perlu heran jika pencalonannya sebagai Ketum PD didukung hampir 100 persen pemilik suara se-Indonesia. Dukungan mayoritas mutlak itu membuat AHY terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat secara aklamasi.

Kini, seperti terjadi sebuah keajaiban kedelapan dunia, ketika AHY yang mendapat demikian besar penghargaan dari masyarakat justru dihina di partai sendiri. Padahal nama para kader penghinanya itu bahkan tak pernah disebut di bursa calon presiden 2024. Bahkan mungkin tak dikenal masyarakat.

Tentu ada korelasi antara posisi sebagai ketua umum suatu parpol dengan tingkat elektabilitas sebagai capres. Buktinya Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas tertinggi adalah Ketum Gerindra.

Para ketum parpol lainnya, meski hanya dapat nol koma sekian persen suara pun tapi bernasib lebih baik dibandingkan kader lain di partai mereka, yang bahkan tak disebut namanya.

Mestinya sedikit kenyataan-kenyataan di atas membuat para kader Demokrat merasa bangga pada pemimpinnya.

Bukan malah mengkhianatinya dengan memburukkan, menghina, bahkan ingin menggantinya dengan sosok lain yang elektabilitas sebagai capres tak masuk sepuluh besar.

*)Kader di DPP Partai Demokrat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun