Mohon tunggu...
DIDIK FADILAH
DIDIK FADILAH Mohon Tunggu... Lainnya - a life-long learner

“Ikatlah ilmu dengan tulisan”.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Obrolan Santai Tentang Kenaikan PPN Jadi 12%

21 Desember 2024   17:36 Diperbarui: 21 Desember 2024   17:36 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Benar,” ujar Pak Anton. “Kenaikan PPN akan berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Harga barang akan meningkat, yang artinya beban bagi konsumen bertambah.”

Saya sedikit bingung. “Saya sekarang pakai motor lama. Saya butuh motor baru buat ngurangin biaya perawatan. Tapi saya ragu, beli sekarang atau nanti?”

Pak Anton tersenyum. “Kalau rencananya beli motor, Desember ini memang waktu yang lebih baik. Karena kenaikan PPN akan langsung memengaruhi harga motor tahun depan. Misalnya, kalau harga motornya Rp 20 juta, dengan PPN 12% kamu bakal bayar pajak Rp 2,4 juta, dibandingkan Rp 2,2 juta saat ini.”

Saya mengangguk. “Berarti selisihnya Rp 200 ribu. Nggak terlalu besar, sih.”

“Tapi jangan lupa ada biaya opsen pajak daerah juga,” tambah Pak Anton. “Beberapa daerah menaikkan pajak kendaraan bermotor untuk menutupi pendapatan daerah yang berkurang akibat inflasi atau kebutuhan anggaran daerah.”

Saya mengerutkan kening. “Jadi bukan cuma kenaikan PPN aja, ya?”

“Betul,” jawab Pak Anton. “Jadi, kalau kamu merasa harganya masih terjangkau sekarang, mungkin lebih baik beli sebelum kenaikan. Tapi, pertimbangkan juga apakah kebutuhanmu mendesak atau masih bisa ditunda.”

Saya tambah penasaran, "Pak, kalau harga naik gara-gara PPN, efeknya buat masyarakat bakal gimana?”

Pak Anton mengambil jeda sejenak sebelum menjawab. “Efeknya akan terasa pada daya beli, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Barang-barang yang bukan kebutuhan pokok bisa mengalami penurunan permintaan karena orang lebih memilih menghemat.”

Saya mengangguk pelan. “Itu berarti ekonomi bisa melambat, ya?”

“Tidak selalu,” kata Pak Anton. “Kalau penerimaan pajak yang meningkat digunakan pemerintah untuk hal produktif, seperti membangun infrastruktur atau subsidi pendidikan, dampaknya bisa positif dalam jangka panjang. Tapi memang, untuk jangka pendek, masyarakat akan merasakan beban lebih berat.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun