Tomoe dan Penebusan Dosa Sang Hitokiri Battosai
Sosok Kenshin Himura, sebagaimana sosok Kawanami Gensai, digambarkan sebagai sosok yang kecil, tidak seperti gambaran sosok samurai pada umumnya yang berbadan besar dan tegap. Kenshin bahkan berpenampilan mirip perempuan dengan rambut panjangnya yang diikat di bagian belakang, tidak menyiratkan kepada siapapun yang berpapasan dengannya bahwa ia adalah seorang battosai, seorang pembunuh sadis.
Kenshin adalah nama yang diberikan oleh seorang samurai, seorang master Hiten Mitsurugi, Â Hiko Seijuro, kepada seorang remaja, Shinta, yang ditemukannya selamat dari pembantaian kawanan perampok kepada sekelompok pelancong. Kawanan perampok yang kemudian dihabisi oleh Hiko Seijuro. Seijuro menemukan Shinta sedang mengubur semua korban, termasuk para perampok. Seijuro yang tertarik kepada Shinta kemudian mengangkatnya sebagai murid dan memberikannya nama Kenshin. kelak, Seijuro pun mewariskan Hiten Mitsurugi, kepada Kenshin.
Kenshin, yang berarti jantung pedang, memang dikenal berdarah dingin saat sudah menghunuskan sakabato-nya. Tidak ada lawan yang tersisa dan luput dari katana bermata pedang terbaliknya itu, berapapun jumlahnya.Â
Kenshin memang telah bertekad untuk terus menghunuskan pedangnya, membabat siapapun yang berbuat kejahatan, termasuk yang berafiliasi dengannya. Kenshin punya keyakinan bahwa kekuatan pedangnya haruslah dapat melindungi mereka yang lemah, sebagai manifestasi dari Hiten Mitsurugi. Karena itu pulalah Kenshin kemudian bergabung dengan gerakan revolusi untuk menentang Keshogunan Tokugawa. Kenshin bergabung dengan klan Choshu pimpinan Katsura Kogoro aka Kido Takayoshi. Kenshin berdampingan dengan I'izuka yang bertugas sebagai pemeriksa eksekusi. Salah satu bekas luka di pipi Kenshin adalah bekas goresan dari salah satu korbannya, Kiyosato Akira.
Hingga kemudian Kenshin bertemu dengan Tomoe. Wanita yang kemudian berperan besar dalam perjalanan hidupnya sebagai Hitokiri Battosai. Tomoe-lah yang kemudian membuat Kenshin bisa mengembangkan senyumnya yang selama ini hampir tidak pernah merekahi wajahnya. Tomoe, perempuan yang mungkin seharusnya tidak pernah bertemu dengannya.
Kenshin bertemu Tomoe dengan tanpa sengaja di sebuah kedai yang biasa dikunjungi Kenshin di Kyoto, pada suatu malam. Ketika perempuan yang sedang tanpa tujuan itu, tiba-tiba diganggu oleh dua orang. Kenshin pun berhasil melerai kedua orang itu.Â
Namun ketika keluar dari kedai, kedua orang itu mencegat Kenshin. Namun, belum lagi kedua orang itu melampiaskan kekesalannya pada Kenshin, tiba-tiba muncul dari belakang mereka seseorang yang kemudian membantai mereka dan menyerang Kenshin. Ternyata orang tersebut bermaksud menghabisi Kenshin. Namun, sebagai battosai, sekali lagi, Kenshin pun dapat menghabisi musuhnya.
Tanpa diduga, di hadapan Kenshin telah berdiri Tomoe. Tomoe yang bermaksud mengucapkan terima kasih atas pertolongan Kenshin di dalam kedai. Menyaksikan kejadian itu Tomoe pun ambruk pingsan. Kenshin kemudian membawa Tomoe ke penginapannya yang juga markas Choshu.
Keesokan harinya, alih-alih meninggalkan penginapan, Tomoe bermaksud untuk mengabdikan diri sebagai pelayan di penginapan itu. Tomoe pun kemudian tinggal di penginapan.
Hingga kemudian Kenshin dan Tomoe pun menjalin keakraban dan menumbuhkan benih cinta di antara mereka. Tomoe pulalah yang menemani Kenshin bersembunyi di desa Otsu ketika keadaan sangat tidak menguntungkan usai insiden Ikedaya.