Mohon tunggu...
Usman Didi Khamdani
Usman Didi Khamdani Mohon Tunggu... Programmer - Menulislah dengan benar. Namun jika tulisan kita adalah hoaks belaka, lebih baik jangan menulis

Kompasianer Brebes | KBC-43

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menelisik Lagu Bunuh Diri "Gloomy Sunday"

26 Juni 2020   03:15 Diperbarui: 26 Juni 2020   03:22 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gloomy Sunday. Ini lagu yang sangat lama. Terus terang, saya sendiri asalnya tidak mengenalnya. Saya mengenal lagu ini pertama kali saat melihat di Youtube sebuah rekaman audisi ajang pencarian bakat di sebuah stasiun televisi swasta nasional beberapa tahun yang lalu. Seorang pria muda asal Jawa Tengah jauh-jauh datang untuk mencari peruntungannya ke Jakarta mencoba menembus audisi dengan membawakan lagu tersebut. Dan dengan lagu tersebut, ia pun lolos dengan mulus pada babak audisi. Sayang, ia mesti mengubur impiannya dalam-dalam, karena saat tampil kembali kemudian, ternyata tidak memenuhi ekspektasi para juri, yang sudah begitu terkagum-kagum saat babak audisi.

Beberapa waktu lalu saya kembali melihatnya di Youtube hingga akhirnya saya tertarik untuk menelisiknya. Gloomy Sunday, sebuah lagu suram yang cukup mencekam.


Kesedihan Karena Patah Hati

Konon, lagu yang semula ditulis sebagai puisi tersebut, merupakan curhatan dari si penyair, Laszlo Javor, yang merasa telah hancur hatinya setelah ditinggal pergi pacarnya. Oleh seorang teman Javor, Rezso Seress, puisi itu kemudian dikomposisikan menjadi sebuah lagu. Di tangan Seress, puisi Javor diberi nada yang kuat hingga menjadi sebuah lagu yang mencekam dan menghantui. Bahkan bagi Seress itu sendiri.

Ya, konon pula, setelah mendengar lagu tersebut, banyak kemudian orang yang terinspirasi bunuh diri. Hingga lagu itu pun dijuluki sebagai "Lagu Bunuh Diri". Terutama setelah digubah Sam M. Lewis ke dalam bahasa Inggris tiga tahun kemudian, setelah lagu itu tercipta pada tahun 1933 dalam bahasa Hongaria.

Misalnya seorang gadis remaja di Wina diyakini telah menenggelamkan dirinya sendiri dikarenakan lagu tersebut. Atau di Budapest, seorang penjaga toko ditemukan gantung diri dengan sebuah lembar musik berisi lagu tersebut tergeletak di bawah kakinya. Juga di London, seorang wanita ditemukan meninggal karena overdosis di flatnya, sementara rekaman lagu tersebut masih terdengar diputar secara berulang.

Entah bagaimana dan apakah benar lagu tersebut berperan dalam kasus-kasus bunuh diri banyak orang, yang dalam rumornya mencapai hingga 200 orang. Yang jelas, banyak stasiun radio pula yang kemudian menghentikan penayangannya termasuk radio BBC di London dan rekaman lagunya pun dicekal di beberapa negara seperti Prancis, Amerika dan Inggris.

Seress sendiri pada akhirnya ditemukan bunuh diri dengan melilitkan sebuah kawat di lehernya setelah sebelumnya gagal bunuh diri dengan terjun dari jendela apartemennya, tidak lama setelah ulang tahunnya yang ke-69 pada tahun 1968.

Lalu, apa sebenarnya lirik atau isi dari lagu tersebut?

Berikut kurang lebih terjemahannya dalam bahasa Indonesia:

Minggu yang suram
Waktuku tiada henti
Sayang, bayang-bayang yang hidup bersamaku tiada terkira
Bunga-bunga putih kecil tidak kan pernah membangungkanmu
Tidak di mana kereta kuda hitam kepedihan telah membawamu
Para malaikat tak pernah berpikir untuk mengembalikanmu
Akankah mereka marah jika kuberpikir ikut denganmu

Minggu yang suram

Minggu yang suram
Bersama bayang-bayang, kuhabiskan sepenuh hatiku dan aku tlah memutuskan tuk akhiri semua
Segera kan ada lilin dan doa-doa yang diucapkan
Aku tahu

Jangan biarkan mereka menangis
Biar mereka tahu bahwa aku bahagia tuk pergi

Kematian bukanlah mimpi
Karena dalam kematian aku membelaimu
Dengan nafas terakhir dari jiwaku, aku kan memberkatimu

Minggu yang suram

Dan berikut liriknya dalam bahasa Inggris sebagaimana digubah Sam M. Lewis dan dinyanyikan oleh Billie Holiday pada video Youtube di atas.

Sunday is gloomy
My hours are slumberless
Dearest, the shadows I live with are numberless
Little white flowers will never awaken you
Not where the black coach of sorrow has taken you
Angels have no thought of ever returning you
Would they be angry if I thought of joining you?

Gloomy Sunday

Gloomy is Sunday
With shadows, I spend it all my heart and I have decided to end it all
Soon there'll be candles and prayers that are said
I know
Let them not weep
Let them know that I'm glad to go

Death is no dream
For in death I'm caressin' you
With the last breath of my soul, I'll be blessin' you

Gloomy Sunday

Dreaming, I was only dreaming
I wake and I find you asleep in the deep of my heart, Dear
Darling I hope that my dream never haunted you
My heart is tellin' you how much I wanted you

Gloomy Sunday

Sebagai catatan, konon bagian terakhir yang berwarna hijau, yang tidak saya sertakan terjemahannya, sengaja ditambahkan oleh Lewis untuk menghilangkan kesan bahwa lagu tersebut adalah lagu bunuh diri.

Bukan Lagu Bunuh Diri

Awalnya, Seress sendiri tidaklah menuliskan lagunya sebagai sebuah kemurungan, apalagi kemurungan tentang kematian. Bahkan versi awal lagu Seress, nampak tidak terkesan melankolis dan tidak bersifat personal. Lagu tersebut menggambarkan penderitaan yang memang dialami banyak orang pada masa tersebut akibat perang dunia pertama, termasuk Seress. 

Namun, agaknya lagu tersebut kurang mengena, terlebih suhu politik saat itu yang kian memanas menjelang perang dunia kedua. Hingga kemudian Seress bertemu Javor yang sedang mengalami kesedihan. Lagu yang digubahnya dari puisi Javor-lah yang kemudian mengantarkan ketenaran kepadanya.

Berikut terjemahan dalam bahasa Inggris dari lagu versi awal yang ditulis Seress dan diberinya judul "Vege a vilagnak" atau "The world is ending".

It is autumn and the leaves are falling
All love has died on earth
The wind is weeping with sorrowful tears
My heart will never hope for a new spring again
My tears and my sorrows are all in vain
People are heartless, greedy and wicked...

Love has died!

The world has come to its end, hope has ceased to have a meaning
Cities are being wiped out, shrapnel is making music
Meadows are coloured red with human blood
There are dead people on the streets everywhere
I will say another quiet prayer:
People are sinners, Lord, they make mistakes...

The world has ended!

Dan berikut terjemahan dalam bahasa Inggris puisi yang ditulis Javor yang kemudian menjadi lagu  "Szomoru Vasarnap" aka "Gloomy Sunday" sebelum kemudian digubah Sam M. Lewis seperti tersebut di atas.

Gloomy Sunday with a hundred white flowers
I was waiting for you my dearest with a prayer
A Sunday morning, chasing after my dreams
The carriage of my sorrow returned to me without you
It is since then that my Sundays have been forever sad
Tears my only drink, the sorrow my bread...

Gloomy Sunday

This last Sunday, my darling please come to me
There'll be a priest, a coffin, a catafalque and a winding-sheet
There'll be flowers for you, flowers and a coffin
Under the blossoming trees it will be my last journey
My eyes will be open, so that I could see you for a last time
Don't be afraid of my eyes, I'm blessing you even in my death...

The last Sunday

Referensi: 1,2,3,4,5

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun