Demikianlah, manusia memang tidak ditakdirkan untuk secara otonom dapat mengontrol dan mengendalikan kehidupannya, terlebih kehidupan semua umat manusia.
Mengubah privasi menjadi aset bersama yang terbuka meski dengan dalih kepentingan bersama adalah hal yang sangat sulit dilakukan, jika tidak mustahil adanya.
Manusia tetaplah membutuhkan privasi. Pun nafsu, ambisi serta keserakahan yang secara fitrah melekat pada manusia senantiasa akan selalu menjadi penghalang.
Secrets are not lies. Sharing isn't always caring. Privacy is not theft. Rahasia bukanlah dusta. Berbagi tidak selamanya peduli. Privasi bukanlah pencurian.
Yang dapat dan mesti kita lakukan adalah, bagaimana memaksimalkan manfaat teknologi untuk membantu kehidupan kita dan kemaslahatan bersama tanpa merusak ruang privasi.
Jika kemudian masih tersisa persoalan-persoalan yang tidak dapat dipecahkan karena keterbatasan privasi, pada akhirnya kita hidup memang untuk menghadapi persoalan-persoalan. Salam.
Simak artikel-artikel KBC-43 menarik lainnya:
Covid-19, Isu Kiamat, dan Ketakutan Terhadap Kematian
Benarkah Kita Boleh Menulis Puisi Semau Kita Sendiri?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H