Mohon tunggu...
Didik Agus
Didik Agus Mohon Tunggu... Mahasiswa - menulislah maka kamu akan dikenang

arabic language and literature

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penanaman Bibit Krokot Merah dan Cabai di Kampung Gondolayu Lor Yogyakarta

21 Februari 2022   18:33 Diperbarui: 21 Februari 2022   18:36 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanaman bibit krokot merah dan cabai di Kampung Gondolayu Lor Yogyakarta

Kuliah Kerja Mahasiswa Dari Rumah (KKM-DR) merupakan salah satu mata kuliah intra kurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 

Pada tahun ini, menimbang masih dalam masa pandemic, maka UIN Malang pun masih mengadakan kegiatan KKM ini Dari rumah, yang artinya setiap mahasiswa melakukan KKM dari daerah domisilinyanya masing-masing. 

Tidak ada batasan lokasi karena mengingat masih dalam masa pandemic sehingga kegiatan KKM ini dilakukan di seluruh Indonesia bahkan aad juga yang di Luar Negeri. 

Tujuan dilaksakannya KKM-DR ini tak lain bertujuan untuk melatih dan membekali mahasiswa menerapkan ilmu yang sudah dipelajari, belajar memecahkan berbagai persoalan yang ada dalam masyarakat, mengembangkan potensi yang ada dalam masyarakat, serta mempunyai sikap keberpihakan kepada masyarakat kecil, lemah atau terpinggirkan. Pada KKM-DR tahun ini, temanya adalah "Moderasi Beragama dan Peningkatan Sosial Ekonomi Masyarakat".

Perkenalkan, nama saya Didik Agus Setyo Aji. Salah satu mahasiswa jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang. Dalam KKM-DR tahun ini, saya bergabung dengan teman-teman kelompok KKM-DR Yogyakarta yang melaksanakan KKM ini di kampung Gondolayu Lor RW 11, Kelurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta. 

Kelompok KKM-DR Yogyakarta terdiri dari 11 mahasiswa dari berbagai jurusan dan fakultas. Anggotanya antara lain Affan Ghaffar (Sastra Inggris) sebagai ketua kelompok, Rif'atunnada (Kimia) sebagai wakil ketua, Fitri Ramadani (Fisika) sebagai sekretaris, Kartika Nurhidayat (Hukum Ekonomi Syariah) sebagai Bendahara, Rafli Alandi (Teknik Arsitektur), Jumila Farida Namudat (Biologi), Fadila Riyadi (PAI), Brian Bagaskara (Akuntansi), Februar Barkah (Sastra Inggris), dan Lilian Pratiwi Tondi (Ilmu Al Quran dan Tafsir).

Hari pertama di kampung Gondolayu Lor sangat mengesankan, kegiatan kami di hari pertama ini adalah sowan kepada takmir masjid baitul hikmah. Beliau adalah K M Mahrus. 

Beliau adalah tokoh terkemuka di kampung Gondolayu Lor dan juga di Kota Yogyakarta. Beliau juga merupakan orang yang sangat ramah. Kami disambut oleh beliau dengan sangat ramah dan sabar. 

Sambutan beliau kepada kami pun merasa senang ketika kami meminta doa, bimbingan, dan izin untuk melakukan program kerja kami di Kampung Gondolayu Lor ini. Istri beliau, Ibu Yesi pun juga sangat baik kepada kami, beliau menyambut kami dengan wajah yang murah senyum dan terlihat sangat senang. selama 1 bulan penuh ini pun, kami tak luput dari bimbingan Bapak Makhrus dan Ibu Yesi. 

Beliau sudah kami anggap sebagai orang tua kami disini. Ini adalah langkah awal kami untuk melaksanakan KKM DR di kampung gondolayu lor. Semoga Allah selalu memberkati kami, serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan semua urusan-urusan kami. Aamiin aamiin ya rabbal aalamiin.

Agenda hari kedua kami melaksanakan KKM DR di desa gondolayu lor ini adalah sowan ke Bu RW. Bu RW menyambut kami dengan sangat baik, ramah, dan senang. 

Setelah beliau membaca proker dari kami, beliau memberikan arahan tentang beberapa proker, beliau juga memberi saran serta memberikan arahan dan bimbingan kepada kami. 

Hari ke-2 di kampung Gondolayu Lor ini juga kami diperkenalkan dan diberi waktu untuk membuka acara KKM DR secara langsung kepada warga setempat. Waktunya adalah setelah maghrib. Kami memperkenalkan diri satu per satu. Antusiasme warga setempat sangat tinggi dan terlihat sekali masyarakat setempat akan membantu berjalannya proker dari kami. 

Tentu hal tersebut membuat kami terkesan dan terharu, di tengah masyarakat perkotaan ini, kami masih merasakan euforia pedesaan yang sangat kental akan budaya ke-NU-annya. Setelah kegiatan perkelanalan itulah, hari berikutnya kami memulai program-program kerja yang telah kami susun sedemikian rupa.

Salah satu yang menjadi program kerja kami di bidang lingkungan adalah memberikan bibit tanaman hias dan cabai. Tanaman hias yang kami berikan adalah tanaman hias krokot merah. 

Bibit-bibit tersebut kami bagikan di setiap RT. Pada minggu ke-3, kami mengadakan kerja bakti di setiap RT. Kegiatannya dimulai dari pukul 07.30 sampai selesai. 

Kerja bakti ini meliputi membersihkan taman yang nantinya akan ditanami bibit krokot merah dan cabai, membersihkan jalanan dan menebang pohon yang menghalangi jalan atau pekarangan. Setelah selesai membersihkan taman, kami menanam bibit krokot merah dan cabai tersebut. 

Antusiasme warga sangat tinggi karena mereka merasa senang jika ada kegiatan KKN di kampung sini. Setelah kerja bakti, kami pun diajak untuk minum kolak bersama terlebih dahulu.

Dipilihnya tanaman krokot merah karena mengingat tanaman ini memiliki sejumlah manfaat terhadap kesehatan. Manfaat krokot merah untuk kesehatan dapat diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya adalah menjadikan krokot merah sebagai obat luar misalnya untuk obat bisul, eksim, luka bakar, borok, ataupun gigitan ular dan serangga. 

Dilansir dari kompas.com bahkan krokot merah bisa dijadikan obat oral, seperti untuk pengobatan disentri, diare akut, wasir berdarah, badan pegal dan sakit (rheumatism), keputihan, gangguan saluran kemih, obat masuk angin, dan masih banyak lagi.

Selain berfokus pada bidang lingkungan, program kerja kelompok kami juga tak luput dari tema KKM-DR tahun ini, yaitu peningkatan ekonomi. Di bidang ekonomi, kelompok kami mempunyai dua program yaitu membantu pelaku usaha mikro untuk membuat QRIS dan membantu pelaku ekonomi mikro dalam pembuatan produk. 

Pada hari Jum'at, 21 Januari 2022, kelompok kami membantu secara langsung pembuatan peyek yang bertempat di rumah Bu RW. Disana kami diajari proses pembuatan peyek mulai dari pemilihan bahan-bahannya, cara menggorengnya seberapa tingkat kematangannya, pengemasannya agar bisa bertahan lebih lama hingga pada tahap pemasarannya. 

Secara langsung, Brian Bagaskara sebagai pj bidang ekonomi juga membantu dalam pembuatan desain kemasan peyek agar terlihat lebih kekinian. Pembuatan QRIS di beberapa toko juga dibimbing dan didampingi langsung oleh kami, sehingga sekarang toko-toko atau warung-warung disana sudah bisa melakukan pembayaran dengan metode QRIS. Tentu hal ini akan bermanfaat ke depannya mengingat kampung Gondolayu Lor ini letaknya di tengah-tengah perkotaan.     

Di bidang kesehatan, kami selalu mengingatkan untuk taat prokes dikarenakan sekarang ini masih dalam masa pandemi. Sebagai upaya pencegahan penyebaran virus, kami juga mengadakan bagi-bagi masker secara gratis kepada anak-anak maupun orang dewasa. Tak lupa juga memberikan hand sanitizer.

KKN atau KKM rasa-rasanya selalu identic dengan kegiatan masyarakat terlebih jika mayoritas agamanya adalah Islam, maka KKN tak akan bisa lepas dari Masjid, TPA, dan anak-anak. 

Begitu juga dengan kami, dari divisi social dan keagamaan, program kerjanya adalah selalu berhubungan dengan TPA maupun Masjid. Disana kami membantu asatidz dalam mengajar TPA. TPA Baitul Hikmah namanya. 

Kegiatan TPA dilaksanakan 3 kali dalam seminggu yaitu pada hari Senin, Rabu dan Jum'at. Waktunya adalah setiap sore ba'da Ashar. Anak-anak disana jumlahnya banyak, sekitar 85 an totalnya. Akan tetapi yang aktif ikut TPA sekitar 75% dari keseluruhan anak-anak di kampung Gondolayu Lor ini.

Masyarakatnya yang mayoritas adalah NU, membuat kami dari divisi social juga sangat sering mengadakan acara internal dengan organisasi IPNU IPPNU setempat. Setiap minggunya ada kegiatan pembacaan mauled diba' dan juga ratib al haddad yang diselenggarakan di masjid-masjid. 

Hingga pada akhir kegiatan pun kami bersama-sama dengan IPNU IPPNU berkolaborasi dalam mengadakan acara penutupan KKM-DR UIN Malang Yogyakarta dengan Konferensi Anak Cabang II IPNU IPPNU PAC Kemantren Jetis.

Demikiankan cerita 30 hari yang kami laksanakan di kampung Gondolayu Lor. Tentunya kami sangat berterima kasih kepada warga setempat yang telah memberikan kami pengalaman yang berharga, ilmu yang bermanfaat dan juga telah memberikan kami ruang untuk menyalurkan ilmu yang kami dapatkan di bangku perkuliahan. 

Tak luput dari itu, kami juga menyadari masih banyak kekurangan dari kami dalam melaksanakan setiap program dan kegiatan. Maka dari itu, kami mengucapkan beribu-ribu minta maaf apabila dalam 1 bulan kami menjalankan kegiatan dan berinteraksi dengan warga setempat, banyak salah dan khilaf dari kami.

Yogyakarta, 27 Januari 2022

~didikagus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun