Apa Saja Perubahan  itu ;
1. Perubahan Hasil. Hasil luar biasa yang kita peroleh tahun ini, sungguh bukan berasal dari kerja sederhana. Dan patokan hasil tahun ini, menjadi standar tinggi bagi kita semua untuk mampu mempertahankan bahkan meningkatkan di tahun berikutnya.
2. Perubahan Proses. 2 tahun pandemi, menjadikan kita mengalami fluktuasi kinerja. Adaptasi yg sulit jelas akan meruntuhkan program yg telah digagas. Di luar sana, lembaga lain mulai menata diri. Disini, kita harus lebih siap untuk menata diri. Proses harus ditata ulang, diperbaiki, dimotoring dan evaluasi secara berkala, agar hasilnya melampaui target yang kita impikan.
3. Perubahan Identitas. Merubah identitas/karakter baik, dimulai dari merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Dilakukan secara konsisten terus menerus, sampai menjadi tradisi, dan tradisi itu akhirnya menjadi identitas dan karakter kita. Karakter sebagai seorang yg disiplin, tepat waktu, jujur, teguh memegang amanah, dll.
Disampaikan secara berulang, Seorang Pemimpin itu tak sekedar harus mempunyai kemampuan public speaking yang bagus, proses pendelegasian wewenang yang terstruktur, naluri yang tajam dalam problem solving.
Lebih penting lagi, pemimpin itu wajib mempunyai kemampuan mendengar. Pemimpin wajib menjadi pendengar yang baik. Saat ini banyak pemimpin yang public speaker nya spektakuler, tapi bukan pendengar yang baik untuk anak buahnya. Artinya, dia tak mampu meredam ego dalam dirinya . Padahal seharusnya pemimpin harus mampu memberi empati dan simpati kepada anak buah, Dan itu berawal dari kemampuan menjadi pendengar yang baik.
(*)(Sholihul)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H