Mohon tunggu...
Didik Siswanto MPd
Didik Siswanto MPd Mohon Tunggu... Guru - Guru PPKn di SMK 13 Sarolangun

Guru PPKn di SMK 13 Sarolangun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Supaya Kinerja Guru Tidak Itu-itu Saja, Begini Caranya!

15 November 2019   22:20 Diperbarui: 16 November 2019   23:55 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi mengajarkan anak di luar kelas. (KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH)

Saat Jepang luluh lantak oleh bom atom yang digelontorkan oleh pasukan sekutu di Kota Hiroshima dan Nagasaki, pemerintah Jepang tidak menghitung berapa banyak pasukan mereka yang tewas, berapa banyak peralatan tempur yang rusak dan berapa banyak gedung yang hancur. 

Pemerintah Jepang justru menghitung berapa banyak guru-guru di Jepang yang meninggal akibat bom tersebut. Pemerintah Jepang menjadikan guru sebagai garda terdepan dalam rangka mengubah peradaban mereka.

Menurut Suparlan dalam buku yang berjudul Menjadi Guru Efektif, guru diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya baik spiritual, emosional, intelektual, fisik atau aspek lainnya. 

Menurut Undang-undang No. 14 tahun 2005 Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. 

Dalam konteks ini guru merupakan profesi mulia, pekerjaan suci dan sebuah panggilan kepada ibu pertiwi. Dengan demikian sosok guru harus betul-betul menjadi suri tauladan dan memberi inspirasi bagi peserta didik dan juga masyarakat sekitarnya.

Selanjutnya, di dalam melaksanakan tugas mulianya tersebut guru harus memiliki kompetensi yang merata disemua aspek dan tak kalah penting guru harus siap dengan perubahan dan tantangan serta tanggap terhadap dinamika yang terjadi, baik dalam lingkungan sekolah, masyarakat dan negara.

Berdasarkan ketentuan yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10 ayat (1) dinyatakan bahwa "Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. 

Seorang guru hendaknya memiliki visi dan misi yang jauh ke depan. Untuk mewujudkan visi dan misinya tersebut seorang guru dituntut untuk tidak sekedar mempunyai kemampuan yang standar-standar saja, mengingat di tangan guru kemajuan suatu negara dipertaruhkan.

Guru Indonesia di Era 4.0 

Di era revolusi industri 4.0 seorang guru dituntut untuk kreatif memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran. Di dalam melaksanakan pembelajaran guru tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional.

Masih meminta siswa untuk memindahkan tulisan teks di buku ke dalam buku catatan siswa, memberikan tugas kepada siswa masih menggunakan kertas yang mana hal demikian perlahan-lahan harus segera ditinggalkan oleh guru era saat ini. 

Langkah ini dilakukan supaya guru memiliki basis data tentang siswa yang sudah mengumpulkan atau belum mengumpulkan tugas, mengingat jika masih menggunakan kertas terkadang kertas tugas siswa berserakan dimana-mana.

Di masa keterbukaan informasi sekarang ini guru diberikan kemudahan dalam mengakses berbagai macam informasi, pengetahuan dan berbagai hal terkait guna menciptakan peluang dan hal tersebut juga akan berdampak pada kesejahteraan guru jika guru tersebut benar-benar melakukannya secara kontinyu dan konsisten. 

Kesejahteraan yang dimaksud adalah seorang guru tidak melulu mengandalkan penghasilan dari mengajar di sekolah, melainkan juga mampu menciptakan kreatifitas ataupun menerapkan semangat kewirausahaan dalam kesehariannya, tentunya dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada saat ini. 

Selanjutnya dalam menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan siswanya, guru dapat memanfaatkan berbagai fitur-fitur yang tersedia, tidak melulu ceramah dan menggunakan metode konvensional dalam mengajar.

Selain itu guru juga dituntut untuk aktif mengikuti pendidikan dan pelatihan, meng-upgrade ilmu pengetahuannya, meningkatkan kemampuan public speaking, melakukan inovasi-inovasi dan meminimalisir pekerjaan/rutinitas yang itu-itu saja, monoton dan melaksanakan kebiasaan-kebiasaan standar.

Sebagai wujud kongkrit era industri 4.0 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membuat terobosan-terobosan dalam memacu guru-guru untuk aktif dalam melaksanakan keprofesian berkelanjutannya. 

Seperti adanya portal kesharlindungdikmen.id, kesharlindungdikdas, rumahbelajar yang itu semua adalah dalam rangka member akses kepada guru-guru seluruh tanah air untuk meningkatkan kualitasnya, sehingga berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran guru di kelas.

Terbosan-terobosan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran sangat dianjurkan karena di era milenial saat ini peserta didik sudah bosan dan kurang bersemangat.

Jika guru di depan kelas hanya berceramah sepanjang masa, mencatat tanpa batas dan menulis tanpa ujung pangkalnya, sehingga peserta didik tidak dapat mengeksplorasi kemampuan ataupun potensi akademik dan non akademik yang ia miliki. 

Peserta didik lebih senang dengan pembelajaran kontekstual, pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengeksplorasi seluruh potensinya melalui pembelajaran 4.0. 

Sesuai tuntutan kurikulum 2013 yang mana ada perubahan paradigma pembelajaran dari Teacher Center menuju Student Center, sehingga guru dituntut untuk tanggap akan perkembangan kekinian. 

Dalam konteks ini tugas guru bukan sebagai orang yang paling pandai di depan siswanya melainkan tempat berbagi pengalaman dan ilmu dari siswanya, sehingga ada komparasi antara pengetahuan yang dimiliki oleh siswa dengan guru yang mengajar di kelas.

Sikap resisten dan cuek guru terhadap berbagai perkembangan akan berimplikasi pada rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia, mengingat dulu negara tetangga Malaysia mengimpor guru dari Indonesia dan dampaknya mereka sekarang jauh di atas Indonesia dalam hal baik secara ekonomi maupun pendidikan. S

eperti halnya Jepang, Indonesia bisa menjadi negara yang diperhitungkan oleh dunia internasional jika Negara sebesar ini dikelola dengan baik, dan dalam pengelolaannya salah satunya ditentukan oleh guru yang berkualitas, guru yang menjadi inspirasi bagi siswa-siswinya dan guru yang berparadigma Indonesia yang unggul, maju dan berkarakter Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun