Bentuk dari penghargaan itu bisa berupa mengikutsertakan dosen tersebut, yang melakukan penelitian dan menuangkan hasil penelitiannya di junal ilmiah untuk mengikuti short course penelitian baik di dalam maupun di luar negeri, untuk semakin meningkatkan kualitas dosen tersebut.
Adapun bagi dosen yang berhasil menerbitkan buku, maka bentuk penghargaannya bisa berupa bedah buku karya dosen tersebut, dengan menjadikannya sebagai narasumber. Bisa juga dengan mengundang nara sumber lain, yakni pakar yang berkompeten pada bidang kajian yang menjadi tema utama dalam buku tersebut.
Secara psikologis, apresiasi terhadap karya-karya dosen ini akan memberikan dampak positif bagi dosen yang bersangkutan, sehingga mereka merasa dihargai karyanya. Hal ini tentu akan semakin memacu semangat mereka untuk terus berkarya. Adapun bagi dosen lain yang belum menghasilkan karya, apresiasi ini akan memotivasi mereka untuk berlomba-lomba menghasilkan karya ilmiah baik berupa tulisan di jurnal ilmiah, maupun buku.
Jika hal ini terus dikembangkan, bukan tidak mungkin gairah menulis kaum akademis akan semakin menggelora. Semangat untuk terus berkarya semakin membara. Walhasil, geliat penulisan di perguruan tinggi semakin menjadi-jadi.
* Didi Junaedi, M.A., Dosen IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H