Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menjelajah Manchester, Kota Industri dan Sepakbola

8 Desember 2024   12:18 Diperbarui: 8 Desember 2024   14:33 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester City Centre - Credit to IHG

Heaton Park - Credit to Redbubble
Heaton Park - Credit to Redbubble

Old Trafford Stadium

Pagi-pagi setelah sarapan memesan Uber agar bisa mengantar ke stadion Old Trafford. Setelah sekitar 20 menit dari hotel, pengemudi Uber mengatakan bahwa akses jalan menuju stadion Old Trafford ditutup. Dia juga tidak paham mengapa ditutup. Ada informasi bahwa sedang ada kegiatan lomba Lari Maraton yang jalur jalannya melewati stadion Old Trafford. Setelah berputar-putar mencari jalan dan semua akses ditutup, akhirnya Uber berhenti di lokasi yang berjarak 2 km dari Stadion karena hanya dari lokasi itu yang terdekat. Kami mulai berjalan kaki lagi dan jalan kaki sekarang sudah menjadi kebiasaan dan menjadi bagian dari keseruan perjalanan.

Jalan sambil santai menuju Salford Park, lokasi lebih dekat ke Stadion. Melewati Trafford Road Bridge yaitu jembatan gantung besi yang dicat warna merah yang kokoh dan sudah berusia 64 tahun karena dibangun 1960. Pas sampai ke ujung jembatan, ada pemandangan keren yaitu patung rantai besi besar dengan posisi miring yang menjadi penanda kita memasuki Trafford Park.

Karya Seni Patung Rantai Besi - Dok.Pribadi
Karya Seni Patung Rantai Besi - Dok.Pribadi
Sculpture atau sejenis karya seni patung berbentuk rantai besi ini dirancang oleh Brian Fell yang menandai bahwa daerah ini sebelumnya adalah semacam dermaga kapal dan juga area industri Trafford Park sebagai kompleks industri pertama di dunia.


Sesampainya di patung itu, terus berjalan dan terlihat di depan ada banyak pelari maraton yang sedang beraksi. Menonton dahulu sambil berjalan pelan pelan menuju Stadion sambil memberi semangat yang sedang maraton. Melirik jam tangan, sudah menunjukkan pukul 11.08 namun matahari tetap tidak muncul, tapi cuaca cukup terang. Tepat pukul 11.15 sampai di depan Old Trafford dan nampaknya para pelari sudah semakin sedikit dan sudah menjelang finish. Wah… sampai juga di the Old Trafford, stadion Manchester United yang megah dan terkenal. Pas lihat dari kejauhan di tengah stadionnya ada tulisan besar-besar Alex Ferguson Stand. Di bagian dalamnya adalah bagian stadion penonton yang posisinya paling jelas melihat pertandingan. Mengapa diberi nama Alex Ferguson, tentu karena jasa-jasa dari pelatih kepala ini yang memberikan prestasi paling banyak dan monumental bagi Manchester United. Di bagian depan dari Stand tersebut ada juga patung Sir Alex Ferguson sedang menyilangkan tangannya, gaya khas Ferguson.

The Old Trafford Stadium - Dok. Pribadi
The Old Trafford Stadium - Dok. Pribadi

Selanjutnya di sisi timur Old Trafford ada juga patung Sir Matt Busby yang merupakan tokoh pendiri Manchester United dan membuat MU diperhitungkan di negara-negara lain selain di Inggris. Di bagian bawahnya ada toko Merchandise semua yang terkait dengan MU.

Menghadap ke sisi timur Stadion Old Trafford, ada patung lagi terdiri dari 3 patung yang disebut The United Trinity terdiri dari  (George) Best, (Denis) Law dan (Bobby) Charlton. Ketiga pemain sepakbola MU itu legenda yang  pernah menjadi tulang punggung dan mengharumkan nama Manchester United.

The United Trinity - Dok. Pribadi
The United Trinity - Dok. Pribadi

Setelah puas menikmati kemegahan stadion Old Trafford, kami berjalan menyusuri arah utara dan membeli camilan dan minuman hangat untuk menambah enerji di Manchester. Di ujung jakan terlihat ada Tesco Extra, jaringan supermarket yang sudah berkiprah lama di Inggris Raya. Kami masuk beberapa lama sambil cari oleh-oleh. Kami pun membayar sendiri menggunakan konter self-check out dan menggunakan contactless card.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun