Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengeksplorasi York yang Eksotik

1 Desember 2024   22:01 Diperbarui: 2 Desember 2024   13:51 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The Shambles, sempit tapi ramai- Dok. Pribadi

Daripada harus menunggu, rasanya tantangan berjalan kaki layak dihadapi. Yang biasanya berjalan kaki agak malas di tanah air, di UK jadi kebiasaan dan menyenangkan. Karena disamping kaki jadi terasa ringan, banyak yang bisa dilihat di kiri kanan jalan. 

Sungai Ouse - Dok. Pribadi
Sungai Ouse - Dok. Pribadi

Ouse River

Perjalanan menuju stasher penuh perjuangan dan termasuk untuk roda-roda di koper karena sebagian trotoar ada yang tidak rata dan jalannya ada yang menanjak menjelang jembatan sungai Ouse. 

Beberapa lapisan tambahan dari roda koper yang berbahan silikon lepas selama perjalanan. Dalam hati, ... biar saja, siapa tahu bisa balik lagi ke York nanti karena ada yang tertinggal. (itu candaan atau suara hati ketika beberapa benda, seperti pelapis roda tadi, yang kita bawa dari tanah air, terjatuh atau hilang; biar nanti bisa kembali lagi ...)

Sambil berjalan menyusuri trotoar, berhenti sejenak di jembatan sungai Ouse (River Ouse) yang membelah kota York. Terlihat ada beberapa perahu untuk mengarungi sungai, namun karena hujan gerimis, perahu-perahu itu kosong, dan memang tidak ada atapnya. 

Nah, ini yang mengesankan ketika lihat ke sungai, ada beberapa ekor bebek yang berenang secara beriringan (seperti sedang antri) dan perlahan-lahan masuk ke bawah jembatan seperti menghilang.

bebek berenang menuju bawah jembatan - Dok. Pribadi
bebek berenang menuju bawah jembatan - Dok. Pribadi

Sejarah York

Dengan arsitektur dari abad pertengahan, rumah-rumah di York bermodel Georgia (gaya abad 17-18) yang megah, dan dengan stasiun kereta api bergaya Victoria. Setiap bagian dari York mengesankan bahwa setiap aspek kehidupan saat ini dari York terkait erat dengan masa lalunya.

York didirikan oleh bangsa Romawi pada tahun 71 sebelum masehi; pernah diserang dan ditaklukkan oleh bangsa Viking; Viking lalu dikalahkan oleh tentara muslim dari Cordoba, selanjutnya York ditaklukkan oleh bangsa Normandia, serta diperebutkan selama Perang Saudara Inggris.

The Vikings - Credit to Drinking Horn
The Vikings - Credit to Drinking Horn
Bangsa Viking, yang menyebut York dengan Jorvik, berasal dari negara-negara skandinavia yaitu Norwegia, Swedia dan Denmark. Namun utamanya adalah Norwegia. Mereka dikenal sebagai pelaut hebat yang berlayar dan menaklukan area yang cukup luas dari benua Eropa. Ada juga yang menyebutnya sebagai bajak laut dari bumi utara. 

Mereka tidak hanya ingin berperang, tapi juga berdagang dan bertani dan juga orang-orang yang suka membangun hubungan baik. Sehingga, sebagian juga bermigrasi dan menyatu dengan penduduk lokal Inggris, Skotlandia, Irlandia, Iceland. Jejaknya kuat di benua Eropa yang penduduk aslinya adalah anglo-saxon.

Toko menjual merchandise hantu - Credit to Uncomfortable Oxford
Toko menjual merchandise hantu - Credit to Uncomfortable Oxford
Sejarah York yang penuh dengan perang dan berlumuran darah menjadikannya sebagai kota paling berhantu dalam sejarah. Yayasan Penelitian Hantu Internasional (The International Ghost Research Foundation) pernah menyatakan bahwa ada sampai 504 laporan tentang hantu di dalam tembok kota yang dahulu dibangun bangsa Romawi. 

Di York juga ada Ghost Bus Tours dimana kita akan dibawa ke tempat tempat yang diperkirakan ada hantu di kawasan kota York. Itu menjadi trademark dari York, hiiiii....

Bus  Tur Hantu - Credit to Uncomfortable Oxford
Bus  Tur Hantu - Credit to Uncomfortable Oxford

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun