Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Perjalanan ke Edinburgh Castle

23 November 2024   21:17 Diperbarui: 24 November 2024   12:51 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami menyusuri trotoar, agak menanjak dengan jalan yang dibangun menggunakan cobblestone (batu berangkal berukuran 60 s.d. 260 mm) yang terlihat licin dari warnanya yang kehitaman dan mengkilat, namun ketika diinjak terasa aman dan tidak khawatir terpeleset. 

150 meter menjelang kastil ada yang membunyikan alat Bagpipe atau sejenis seruling khas orang Skotlandia dengan bunyi dan nada yang khas. 

Dia menghibur yang lewat dengan meletakan semacam kotak berukuran 30 x 50 cm untuk orang melempar koin atau uang kecil. Di kotak tersebut ternyata juga disediakan semacam scanner untuk sumbangan menggunakan contactless card. Wah di sini pengamen saja menerima sumbangan non-tunai… 

Cobblestone. Credit to IStock
Cobblestone. Credit to IStock

Meskipun jalan cobblestonenya agak menanjak dengan kemiringan sekitar 10 derajat, tetap semangat untuk mencapai Edinburgh Castle.

Sekitar 50 meter menjelang pintu masuk, jalan mulai melandai. Sebelum pintu masuk dicek dulu oleh petugas semacam karcis masuk digital yang dibeli sehari sebelumnya via aplikasi.

Kastil yang megah dan besar ini berdiri di atas gunung berapi yang sudah mati. Sebelum dibangun kastil, lokasi gunung batu ini telah ditempati oleh manusia setidaknya sejak Zaman Besi. Kastil ini dipakai sejak masa pemerintahan Malcolm III pada abad ke-11, dan terus menjadi kediaman kerajaan hingga tahun 1633. 

Kastil ini berada di tempat yang tinggi, sehingga ketika kita mendekati tembok luar, kita bisa melihat ke arah bawah ke kota Edinburgh. 

Eksotis!. Kastil ini naik turun dengan dinding khas di daerah dingin terdiri dari batu bata dan tidak diberi plester. Ada bagian yang naik paling tinggi menggunakan tangga, untuk yang kakinya encok atau asam urat, mesti berat untuk naik ke atas. 

Di bagian ini angin terasa kencang sekali berhembus plus udara dingin.

Di beberapa lokasi dekat benteng ada beberapa meriam yang dahulunya dimanfaatkan sebagai alat pertahanan kastil ini. Ketika awal masuk tersedia toilet di arah kiri, juga di bagian atas tersedia dan merupakan kebutuhan pengunjung.

Di depan patung Earl Haig yang berkuda ada museum tentang persenjataan militer dengan meriam besar. Berkeliling sambil lihat-lihat suvenir. Ketika dijelajahi lebih jauh, museum ini lebih tepat disebut dengan Museum Sejarah Skotlandia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun