Ketika disampaikan bahwa jika mau pergi ke Inggris dia harus bisa berbicara bahasa Inggris, dia langsung berkata ‘Bahasa Ingglis…’. Waktu mengantar terlihat jelas bahwa dia agak sendu dan berkali-kali mengusap matanya, entah ada air matanya atau merasa sedih saja sambil mengusap-usap matanya.
Karena sudah cukup larut, akhirnya anak dan cucu diminta kembali ke rumah, sementara saya, istri, anak dan istrinya siap-siap ke boarding gate, setelah seluruh bagai masuk ke counter dari perusahaan penerbangan yang akan kami gunakan.Â
Untuk keluar dari Indonesia, imigrasi sekarang tidak lagi rumit, cukup menggunakan Gerbang Imigrasi Otomatis dengan cara berdiri di depan alat yang menscan wajah kita sambil lembar paspor yang ada foto wajah kita diletakan di scanner di depan kita.Â
Jika gagal sekali, maka bisa mundur ke belakang dan mengulanginya kembali. Gerbang otomatis ini sangat membantu dan menyingkat waktu proses menuju gate keberangkatan. Ketika panggilan berbunyi, kami siapkan boarding pass untuk masuk ke pesawat.
Dalam penerbangan
Penerbangan menuju London memakan waktu cukup lama. Setelah kurang lebih 7 jam dan mendapatkan makan, pesawat transit di Dubai Airport untuk ganti pesawat. Transitnya cukup lama yaitu 4 jam.Â
Cukup waktu untuk berjalan-jalan di airport dan menikmati kopi dari salah satu café di bandara. Setengah jam sebelum keberangkatan, kami menuju gate keberangkatan menuju Heathrow London. Pemeriksaan di gate cukup ketat untuk memastikan orang yang berangkat adalah orang yang sama dengan paspor dan boarding pass yang dibawanya.
Ada juga pemeriksaan yang lebih ketat dengan sample beberapa penumpang transit untuk diperiksa segala yang dibawanya, dari tas sampai sepatu yang dipakai. Barangkali untuk memastikan tidak ada yang membawa barang-barang berbahaya.Â
Setelah semua pengecekan selesai kami masuk kembali ke pesawat yang lebih besar karena posisi duduk penumpang ada 2 tingkat.
Kembali pesawat mengudara dan kami menikmati sajian hiburan atau informasi dari layar yang ada di depan setiap kursi penumpang. Penulis memilih untuk membaca buku yang memang dipersiapkan untuk mengisi waktu berada di dalam pesawat.Â