4. Â Pertanyaan Terbuka
Manfaat dari pertanyaan terbuka adalah menunjukkan rasa ingin tahu kita terhadap situasi yang ada, juga mendorong respon yang serius, dipikirkan dan lengkap. Model pertanyaan terbuka ini sering digunakan oleh ahli terapi kesehatan mental.
Pertanyaan terbuka berlawanan dengan pertanyaan tertutup yang jawabannya biasanya ‘ya atau tidak’ yang membuat percakapan segera selesai dan tidak menghasilkan banyak informasi untuk kita membantu teman bicara kita.
Contoh pertanyaan terbuka adalah:
- Bisakan diceritakan tentang yang jadi masalah tadi?
- Bagaimana pendapat Anda?
- Menurut Anda, jalan mana yang paling bagus untuk dikembangkan?
Setelah kita mendengar teman bicara kita menyampaikan masalahnya, kita mengulang kembali apa yang dia sampaikan namun dengan kata atau ungkapan yang berbeda dengan makna yang sama. Skill ini memastikan bahwa kita memahami apa yang teman bicara sampaikan. Istilah menyatakan hal yang sama dengan bahasa yang berbeda adalah parafrase. Parafrase adalah cara untuk menunjukkan bahwa teman bicara Anda dipahami dan siap untuk pembahasan lebih lanjut dengan pemahaman yang sama.
Teknik lain juga adalah mengklarifikasi apa yang dikatakan dengan menanyakan agar pemahaman tidak berbeda.
6. Â Mendengar untuk Memahami
Diperlukan kesabaran untuk memahami permasalahan secara komprehensif. Jangan potong apa yang disampaikan oleh teman bicara Anda. Berikan waktu teman bicara Anda untuk menyampaikan persoalannya dan Anda pahami secara baik dan benar. Jika ada yang membingungkan maka boleh ditanya atau diklarifikasi yang kurang tepat.
7. Â Menunda Penilaian dan Saran
Bersikap dan berkomunikasi dengan netral dan tidak menghakimi dalam tanggapan Anda, maka teman bicara Anda akan merasa nyaman untuk berbagi pemikiran.
Beberapa cara agar kita tidak menghakimi ketika mendengarkan orang lian sebagai berikut:
- Ekspresikan empati untuk teman bicara dan situasinya.
- Belajar tentang perbedaan dalam karakter orang dan juga budaya terkait teman bicara.
- Kenali kapan Anda bisa saja menghakimi seseorang tentang pandangannya, sadari bahwa hal itu tidak membuat orang lain merasa terbantu dan hentikan pemikiran menghakimi melalui kesadaran tersebut.
Kesimpulan
Mendengarkan secara aktif adalah kecakapan (skill) penting yang memiliki manfaat tinggi dalam berbagai situasi. Perlu kita sering mempraktikkan teknik dan akan menjadi kebiasaan yang memberi manfaat. Anda akan bisa mengajukan pertanyaan terbuka dan merefleksikan apa yang Anda dengar dalam percakapan Anda tanpa banyak berpikir, karena sudah terbiasa.
Dengan mendengar aktif, kita akan terhubung dengan teman bicara kita dan dia akan merasa dipahami. Ketika seseorang merasa dipahami, maka dia akan merasa bahwa dia merasa terbantu dan tidak merasa sendirian. Berlatih untuk mampu mendengarkan secara aktif bukanlah menjadikan Anda sebagai seorang yang senantiasa siap, namun dengan mulai dari Anda sendiri untuk membantu orang lain, maka pada waktu Anda memerlukan didengarkan, biasanya akan ada orang lain yang juga siap mendengarkan Anda.
Pada akhirnya ini adalah tentang hasrat kita untuk selalu membantu orang lain atau teman bicara kita, bahwa;
- mendengarkan,
- memahami,
- mereflesikan apa yang didengar,
- memastikan apa yang kita dengar sama dengan apa yang disampaikan dengan mengulang apa yang kita dengan dengan ungkapan yang lain tapi bermakna sama,
- memberi peluang teman bicara berpikir dengan lebih jernih
- mengusulkan solusi jika teman bicara tidak menemukan solusi
- mengakhiri dengan senyum dan pemahaman akan masalah yang dihadapi teman bicara
Itulah Mendengar Aktif, Skill Pemimpin atau siapapun yang ingin mendengarkan dan memahami orang lain dan kelak Andapun akan dipahami jika Anda sendiri memerlukan. Salam.
Referensi
Cuncic, A, 2017 The Anxiety Workbook - A 7 Week Plan to Overcome Anxiety Stop Worrying, And End Panic, Callisto
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H