Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Cara Terbaik dalam Pendelegasian Wewenang - Skill Pemimpin #1A

13 September 2024   15:28 Diperbarui: 13 September 2024   17:45 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4.  Delegasikan berdasarkan keterampilan

Lakukan proses asesmen staf Anda dan  tetapkan tugas berdasarkan kecakapan dan keahlian mereka. Hal ini adalah tahap persiapan agar staf Anda bekerja sesuai dengan kemampuan mereka. Pendelegasian juga bisa untuk mematangkan staf yang ingin mahir dalam suatu tugas tertentu.

Jangan berikan tugas kepada staf hanya karena mereka memiliki beban pekerjaan yang paling sedikit. Beban kerja rendah namun kemampuan rendah, tidak akan membantu meningkatkan kinerja organisasi

5.  Seimbangkan pendelegasian

Lakukan penetapan tugas berdasarkan kecakapannya, tetapi usahakan untuk menggunakan pendekatan yang seimbang saat mendelegasikan pekerjaan. Ini memungkinkan setiap orang untuk memikul berbagai tugas yang membuat mereka tetap termotivasi dan fokus. Beban kerja yang seimbang juga merupakan aspek keadilan dalam pelaksanaan kerja staf Anda.  Aspek keseimbangan juga berarti seimbang antara bentuk tugas yang menantang dan monoton.

Jangan terus memberikan orang yang sama tugas yang sama. Pastikan juga untuk menghindari membebani karyawan Anda yang berkinerja tinggi secara berlebihan.

6. Berikan instruksi yang jelas

Lakukan pemberian petunjuk yang jelas tentang cara melakukan tugas di awal. Proses yang tampak mudah bagi Anda mungkin tidak begitu jelas bagi karyawan Anda. Berikan dorongan untuk bertanya jika ada yang kurang jelas.

Jangan  mengharapkan staf Anda mengetahui cara melakukan sesuatu tanpa memberi detail info dan menyediakan sumber daya yang memadai.

7.  Luangkan waktu untuk mengajar

Lakukan kegiatan mengajari karyawan Anda cara melakukan tugas yang diberikan. Staf Anda akan merasa terhormat mendapatkan pengajaran atau bimbingan dari Anda. Seorang Pimpinan yang bijak akan menjadi model pemahaman suatu tugas. Istilahnya jika mereka menguasai tugasnya pada angka 7, maka pimpinan layaknya berada di angka 9 sampai 10, minimal 8.

Jangan tidak memberikan dukungan saat dibutuhkan oleh Staf Anda. Pastikan untuk siap merespon pertanyaan dengan pemahaman bahwa pertanyaan tersebut akan mencegah permasalahan di kemudian hari.

8.  Tunjukkan kepercayaan pada tim Anda

Lakukan dorongan dan biarkan staf Anda menyelesaikan pekerjaan tanpa harus mengawasi meja mereka setiap saat. Hal ini menunjukkan bahwa Anda percaya pada kemampuan dan keahlian mereka. Pemimpin yang sukses tahu bahwa karyawan lebih suka menyelesaikan pekerjaan dengan gaya mereka sendiri, tetapi tidak keberatan untuk sesekali memeriksa untuk memverifikasi kemajuan yang dicapai.

Jangan menjadi pengawas harian staf Anda. Pemimpin yang kuat memercayai karyawan mereka untuk bekerja tanpa pengawasan, tapi dengan sistem dan target yang disepakati di awal.

9.  Dorong umpan balik karyawan

Lakukan dorongan kepada staf Anda untuk memberikan umpan balik selama proses pendelegasian. Jelaskan bahwa Anda memperhatikan umpan balik yang Anda terima. Proses ini mengambarkan bahwa institusi Anda terbuka terhadap inovasi dan wawasan yang dapat menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi. Pastikan ini merupakan proses dua arah, berikan pujian dan umpan balik yang membangun secara berkala.

Jangan abaikan staf Anda dan berikan ruang untuk komunikasi terbuka.

10. Jelaskan mengapa setiap tugas penting

Lakukan kegiatan duduk bersama staf Anda dan jelaskan bagaimana peran mereka membantu institusi mencapai kesuksesan. Ini terutama penting saat Anda meminta mereka untuk mengambil lebih banyak tanggungjawab. Saat mereka memahami bahwa peran mereka penting, mereka mungkin akan lebih terbuka terhadap perubahan dan perbaikan.

Jangan berharap bahwa staf Anda bersemangat untuk mendapatkan lebih banyak tanggungjawab jika mereka tidak mengerti bahwa hasilnya akan memberi manfaat untuk institusi Anda.

Selamat menjadi pemimpin yang tahu apa yang dilakukan dan menjadi yang paling memahami tugas dan stafnya. Salam

Referensi

https://en.wikipedia.org/wiki/Best_practice

https://www.indeed.com/hire/c/info/delegate-leadership

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun