Situational Leadership akan dibahas secara lebih komprehensif pada tulisan selanjutnya.
Transformational Leadership
Transformational Leadership atau Kepemimpinan Transformasional adalah gaya kepemimpinan yang berfokus pada konsep menginspirasi dan memotivasi orang lain untuk mencapai potensi penuh mereka dan melampaui harapan mereka sendiri. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh James MacGregor Burns pada tahun 1978 dan kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Bernard M. Bass pada tahun 1980-an. Sejak saat itu, pendekatan ini banyak mendapat pengakuan dan diterapkan secara luas di berbagai organisasi, mulai dari bisnis dan pendidikan hingga layanan kesehatan dan pemerintahan.
Kepemimpinan tentu memainkan peran penting dalam membentuk budaya dan kinerja organisasi. Kepemimpinan transformasional dipandang sebagai pendekatan yang ampuh dan efektif untuk menginspirasi perubahan positif dalam organisasi. Gaya kepemimpinan ini memberdayakan para pemimpin untuk memotivasi dan menginspirasi tim mereka, mendorong inovasi, pertumbuhan, dan tujuan bersama.
Kepemimpinan transformasional berbeda dengan gaya lain seperti kepemimpinan transaksional (yang berfokus pada penghargaan dan sanksi) dan kepemimpinan laissez-faire (yang melibatkan keterlibatan minimal dari yang lain). Pemimpin transformasional lebih fokus untuk menginspirasi dan memberdayakan pengikut atau bawahan untuk mencapai potensi penuh mereka.
Kita akan membahas secara mendalam tentang Transformational Leadership dalam tulisan selanjutnya.
Authentic Leadership (Kepemimpinan otentik)
Authentic Leadership (Kepemimpinan otentik) adalah gaya kepemimpinan yang ditunjukkan oleh individu yang memiliki standar integritas tinggi, bertanggung jawab atas tindakannya, dan mengambil keputusan berdasarkan prinsip yang dipegang, bukan kesuksesan jangka pendek. Mereka menggunakan kompas batin untuk memandu tindakan sehari-hari, yang memungkinkan mereka mendapatkan kepercayaan dari bawahan, rekan kerja, dan pemangku kepentingan. Pemimpin otentik berupaya menciptakan lingkungan kerja yang mudah didekati dan meningkatkan kinerja tim.
Pembeda utama kepemimpinan otentik adalah motivasi yang melatarbelakanginya. Seorang pemimpin yang otentik berupaya menciptakan hubungan yang bermakna dengan timnya saat mereka berupaya mencapai tujuan yang terkait dengan misi dan sasaran organisasinya—bukan sekadar keuntungannya.
Meskipun sudah dibahas di kisaran tahun 1960, namun baru pada tahun 2003 teori Authentic Leadership diperkenalkan secara formal oleh Professor Bill George di tahun 2003 melalui bukunya berjudul Authentic Leadership.
Di dalam bukunya ini Bill George menjelaskan bahwa untuk menjadi pemimpin yang berhasil adalah dengan menjadi dirinya sendiri.