Mohon tunggu...
Didi Kurniadinata
Didi Kurniadinata Mohon Tunggu... Human Resources - Pengajar, Konsultan SDM, Trainer, Penulis,

Praktisi dan pemerhati pengembangan sumber daya manusia melalui konsultansi, pelatihan, asesmen. Menyukai sepakbola, otomotif dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tipe Adaptif atau Innovatif, Anda yang Mana?

19 Juli 2024   11:05 Diperbarui: 20 Juli 2024   21:00 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 credit to Didi (adapted from ResearchGate)

Misalnya dalam suatu perusahaan ada masalah tingkat kepuasan pegawai atau karyawan yang menurun. Maka diperlukan pendekatan yang lebih adaptif terhadap faktor-faktor yang sudah berjalan di perusahaan tersebut dengan melihat pada relasi antar pegawai dan juga antar struktur dalam organisasi. Bisa dilakukan survey kepuasan pegawai dan selanjutnya dibahas hasilnya bersama sama secara bertingkat dari mulai tingkatan CEO, Manajer sampai karyawan. Pembahasan secara bersama dapat dilakukan setelah semua memahami aspek-aspek yang terkait. 

Model yang lebih konservatif ini adalah untuk mencari solusi namun tidak sampai harus mengganggu jalannya produksi atau keluaran perusahaan. (do not rock the boat). Biaya yang diperlukan untuk pendekatan ini biasanya juga normal.

Sementara itu jika ada permasalahan dengan penjualan yang merosot tajam dan setalah dilihat disebabkan oleh faktor eksternal dan ketidaksiapan internal perusahaan dalam merespon, maka diperlukan pendekatan yang cenderung radikal. Diperlukan usaha ekstra yang memerlukan pemikiran dan pencarian solusi yang tidak biasa. Bisa saja dilakukan operasi besar-besaran terhadap kondisi perusahaan dan produk-produk yang dilepas ke pasar. 

Jika penyebabnya adalah masalah ketidaksiapan secara teknologi, maka investasi besar perlu disuntikkan ke perusahaan yang bisa berupa modal maupun tenaga ahli dan juga model produk yang harus mampu mengguncang pasar. Biaya yang diperlukan untuk perubahan radikal biasanya juga mahal, dengan resiko yang tinggi namun jika berhasil akan memberi keuntungan besar.

Kendaraan Listrik

credit to Antara News
credit to Antara News

Dewasa ini sedang berlangsung pertarungan antara adaptasi dengan inovasi di dalam model-model kendaraan listrik. Kita belum tahu apakah semua produsen kendaraan akan tetap bertahan dengan mesin ruang bakar (combustion engine), ataukah secara bertahap mulai menggarap kendaraan listrik atau secara total beralih menjadi produsen kendaraan listrik.

Kita lihat beberapa pemain baru yang langsung menggarap mobil listrik seperti Tesla, BYD (Build Your Dream), Neta dan bahkan yang sebelumnya hanya memproduksi smartphone sekarang menggarap mobil listrik yaitu Xiaomi. Apple juga sdg membuat mobil Apple yang sampai sekarang belum dirilis. 

Beberapa produsen mobil yang sebelumnya berinovasi dalam mobil ruang bakar mulai melirik dan memproduksi mobil listrik sesuai dengan brand imagenya sendiri. BMW dan Mercedes mulai menawarkan beberapa model, Honda dan Toyota sesungguhnya sejak lama menawarkan mobil setengah listrik atau Hybrida dan sekarang mulai juga dengan mobil listrik murni meskipun terkesan belum total. Suzuki menawarkan hybrida yang masuk dalam kelas yang ringan yang tidak mempengaruhi harga jualnya. 

Sementara untuk real hybrida dan mobil listrik harganya termasuk tinggi. Diyakini bahwa dua pendekatan dalam mengatasi permasalahan jenis kendaraan ini adalah baik itu Adaptasi maupun Innovasi. 

Michael Kirton juga sudah mengembangkan inventory (perangkat) yang bisa mengukur apakah kita tipe Adaptor atau Inovator. Dari lebih dari 500 sampel orang yang mengisi perangkat yang terdiri dari 32 pernyataan ternyata kecenderungannya seimbang antara sampel yang ekstrim Adaptor dan ekstrim Inovator, hanya masing-masing 2 % yang murni Adaptor dan Inovator, masing-masing 14% yang cenderung kepada Adaptor dan Inovator. dan sisanya ada di tengah-tengah (68%). Dengan gambaran tersebut, maka dua rentang tersebut ketika telah diukur, memunculkan kurva normal seperti pada grafik di atas.

Kesimpulan

Penulis melihat 2 jenis pembuat keputusan tersebut jika dikaitkan dengan sifat dasar atau tipologi manusia juga menyambung dengan signifikan. Jika kita melihat karakter dasar dari Charles Handy, maka model Adaptor terkoneksi dengan Apollo yang menyukai keteraturan dan sistem yang baku. Sementara Athena menyukai petualangan, namun tetap dalam koridor yang aman. Jadi Adaptor adalah kombinasi dari Apollo dan Athena. Sedangkan untuk Inovator adalah gabungan dari Zeus yang suka dengan tantangan dan spekulasi, digabung dengan Dionysus yang unik karena sering memiliki ukuran-ukuran sendiri untuk banyak hal. Inovator adalah gabungan dari Zeus dan Dionysus. Tentang Karakter Dasar karya Charles Handy bisa dibaca di sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun